Bengkulu (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Zamzami Zubir mengatakan, sejumlah ruas jalan di daerah itu yang menjadi langganan banjir akan ditinggikan.

"Ada beberapa ruas jalan yang letaknya cukup rendah sehingga harus ditinggikan, karena kejadian banjir yang melanda sejumlah lokasi di Kepahiang kali ini merupakan yang terparah, selama ini air naik cuma beberapa centi dan orang masih bisa lewat," ujar dia saat dihubungi di Kepahiang, Selasa.

Bencana alam banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Ujan Mas, pada Jumat malam (26/4) lalu kata dia, harus dijadikan pelajaran yang berharga agar kejadian serupa bisa diantisipasi sejak jauh-jauh hari sehingga tidak akan memakan korban jiwa.

"Jika akses transportasi terbuka maka proses evakuasi dan pengiriman logistik bisa dilakukan dengan cepat, tapi kemarin air naik cukup tinggi sehingga orang tidak bisa lewat lagi," tambah dia.

Banjir yang menenggelamkan ratusan rumah dalam tiga desa itu, menurut dia karena faktor alam dan hujan yang turun dalam beberapa hari sebelum kejadian cukup deras terutama di bagian hulu dan berdampak pada sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu.

Hujan deras yang turun beberapa hari ini berdampak di seluruh wilayah Bengkulu, dan diakuinya terindikasi akibat beberapa faktor di antaranya berkurangnya daerah resapan air, beberapa kebun-kebun itu sudah menjadi perumahan dan banyaknya kasus perambahan hutan.

"Antara curah hujan yang turun dan resapan sudah tidak imbang lagi sehingga jatuhkan ke sungai dan menampungnya sehingga naik dan merendam permukiman warga seperti yang terjadi di Kecamatan Ujan Mas ini," jelasnya.

Sementara itu, untuk penanganan banjir yang melanda Desa Tanjung Alam dan Air Hitama di Kecamatan Ujan Mas yang terdampak paling parah, di mana pemkab setempat telah menetapkan tanggap darurat mulai 27 April hingga 3 Mei mendatang.

Selain itu Pemkab Kepahiang juga telah menyiapkan anggaran tanggap bencana alam sebesar Rp2 miliar, yang sebagian akan digunakan menangani dampak bencana alam terutama untuk perbaikan sarana prasarana publik yang mengalami kerusakan.***3***

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019