Pulomas itu di area 100 hektare di mana kita akan membangun pengembangan kawasan baru

Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditures) pada tahun ini sebesar Rp18,19 triliun.

"Kami memperkirakan belanja modal (tahun ini) besarannya Rp18,19 triliun, hampir Rp19 triliun dengan area yang dituju adalah logistik, energi, properti dan infrastruktur," ujar Presiden Direktur Wika Tumiyana kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Rencana belanja modal sebesar Rp18,19 triliun tersebut akan dialokasikan di sektor energi dan pabrik sebesar Rp7,86 triliun atau 43,2 persen.

Selain itu belanja modal juga akan dialokasikan ke sektor properti sebesar Rp6,39 triliun atau 35,1 persen dan sisanya akan dialokasikan ke sektor infrastruktur sebesar Rp3,94 triliun atau 21,7 persen.

Tumiyana menjelaskan pihaknya menargetkan bisa mengalokasikan belanja modal pada sektor properti. Beberapa titik properti besar sudah dituju, salah satunya adalah Pulomas, Jakarta.

"Pulomas itu di area 100 hektare di mana kita akan membangun pengembangan kawasan baru," ujarnya dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Selain itu, Wika juga akan menggarap proyek tol Serang-Panimbang dan berencana membangun kawasan baru di sepanjang jalan tol tersebut.

"Sepanjang tol Serang-Panimbang, kita akan menciptakan kawasan baru mengingat kita membangun jalan tol yang panjangnya hampir 100 km. Itu kita akan ciptakan kawasan baru untuk menjadi pendorong properti ke depan," katanya.

Wika membukukan laba bersih pada 2018 sebesar Rp2,07 triliun atau tumbuh 52,89 persen dibanding periode sebelumnya.

Sedangkan untuk penjualan pada 2018 tumbuh 19,03 persen di mana Wika mencatat penjualan sebesar Rp31,15 triliun, meningkat dibandingkan penjualan pada 2017 yakni Rp26,17 triliun.

Wika menetapkan sebanyak 20 persen dari total laba yang dapat distribusikan ke pemilik entitas induk, yaitu sebesar Rp346,05 miliar sebagai dividen.

Untuk target, Wika pada tahun ini menargetkan laba bersih sebesar Rp3,01 triliun, kemudian penjualan sebesar Rp43,17 triliun.

Baca juga: 2021, Indonesia negara pertama miliki kereta cepat di Asia Tenggara
Baca juga: Wika bukukan laba bersih Rp2,07 triliun pada 2018
Baca juga: WIKA bangun infrastruktur jalan dan jembatan untuk Asmat yang lebih baik

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019