New York (ANTARA News) - Dolar AS melemah terhadap euro, Rabu, setelah bank sentral AS memperingatkan kemungkinan pelambatan ekonomi, sehingga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga baru, kata para analis.
Euro dipindahtangankan pada 1,4836 dolar sekitar pukul 2200 GMT (pukul 05:00 WIB), naik dari 1,4825 dolar pada akhir Selasa di New York.
Mata uang AS "rebound" setelah menyusut menjadi 1,47 dolar pada awal perdagangan, menyusul peringatan Federal Reserve mengenai kemungkinan sedang memuncaknya pelambatan ekonomi.
Dolar meningkat terhadap mata uang Jepang menjadi 109,99 yen, dari 109,01 yen pada Selasa.
Sinyal pelambatan ekonomi mulai tampak dengan menjadi lemahnya belanja konsumen dan kian dalamnya penurunan di sektor perumahan, kata Federal Reserve dalam laporan Buku Beige, seperti dikutip AFP.
Survei, yang akan digunakan oleh bank sentral pada pertemuan tentang suku bunga 11 Desember, mengatakan bahwa ekonomi "terus berkembang selama periode survei Oktober hingga pertengahan November, namun m menurun dibandingkan dengan periode survei sebelumnya."
Laporan Buku Beige dan komentar dari Wakil Ketua Fed, Donald Kohn pada awal perdagangan memberikan kesan bank sentral sedang mempertimbangkan penurunan suku bunga.
"Pidato pagi yang disampaikan Wakil Ketua Federal Reserve, Donald Kohn telah mengintensifkan spekulasi bahwa the Fed akan menurunkan suku bunganya pada pertemuan Desember," kata David Rodriguez, seorang analis mata uang pada Forex Capital Markets.
Kohn mengatakan the Fed "tidak akan mempertahankan penyanderaan ekonomi" untuk mengajarkan sebuah pelajaran kepada para spekulator pasar keuangan dan masih harus cekatan dalam menghadapi pergeseran keadaan ekonomi yang cepat.
The Fed telah memangkas suku bunganya pada September dan Oktober sehingga suku bunga utama jangka pendek saat ini berada pada 4,50 persen.
Dolar turun karena para spekulator secara umum lebih tertaik melakukan investasi di negara-negara dengan suku bunga cenderung meningkat, bukan turun.
Ekonomi tumbuh 3,9 persen dalam kuartal ketiga, namun para ekonom swasta memperkirakan akan lebih lambat lagi pada kuartal keempat dan memasuki 2008, dan beberapa mengatakan sebuah resesi dimungkinkan jika kondisi kredit masih ketat.
Dalam perdagangan terakhir di New York, Selasa, dolar berada pada 1,1108 franc Swiss, naik dari 1,1055 sehari sebelumnya. Pound naik menjadi 2,0814 dolar dari 2,0685 dolar. (*)
Copyright © ANTARA 2007