Dumai (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Dumai, Provinsi Riau, menemukan banyak petugas yang sedang bekerja merekap penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 di tingkat kecamatan mengalami keletihan dan kurang tidur selama bekerja, sehingga mereka rutin diberi vitamin atau suplemen makanan untuk menjaga kondisi tubuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Faisal di Dumai, Selasa, menyebut agar proses rekap suara lancar tanpa ada jatuh korban sakit atau meninggal dunia, Kementerian Kesehatan RI sudah meminta tim medis seluruh Indonesia untuk mengawal kesehatan petugas Pemilu.
"Petugas medis kita rutin mengawal kesehatan panitia pemilu, dan memang mereka banyak yang kelelahan dan kurang tidur selama bekerja," kata Faisal.
Dijelaskan, tim medis di semua Puskesmas tersebar di tujuh Kecamatan Kota Dumai bersiaga memantau kondisi kesehatan panitia yang sedang bekerja menyelesaikan penghitungan perolehan suara Pemilu 2019.
Panitia alami keletihan dan kurang tidur, diberi vitamin dan disarankan beristirahat, namun ada juga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dan Panitia Pemungutan Kecamatan terkena sakit akibat tekanan darah naik.
"Kita berharap proses rekap suara ini berjalan lancar tanpa ada panitia pemilu mengalami sakit, dan petugas medis terus disiagakan mengawal kesehatan mereka," sebutnya.
Sementara, Komisioner KPU Dumai Parno menyatakan proses rekap penghitungan perolehan suara di tingkat kecamatan masih berlangsung dan belum ada yang rampung, sesuai jadwal hingga 4 Mei 2019.
Selama proses rekap suara pemilu ini, ada empat petugas KPPS jatuh sakit, dan bahkan satu orang Hazit Kabul anggota KPPS di TPS 17 Kelurahan Bukit Datuk mengalami luka bocor di kepala akibat tertimpa besi tenda TPS.
Tiga petugas lain, Nini Astri KPPS TPS 11 Kelurahan Tanjung Palas, Endang Gurita petugas TPS 03 Kelurahan Tanjung Palas dan Pamuji KPPS TPS 30 Kelurahan Rimba Sekampung Dumai.
Diberitakan, Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arif Rahman Hakim mengatakan jumlah kelompok penyelenggara pemungutan suara meninggal dunia semakin bertambah, hingga Selasa (30/4) pagi, ada 318 KPPS meninggal dunia.
"Jumlah KPPS yang wafat sebanyak 318 orang. Kemudian jumlah KPPS yang sakit ada 2.232 orang," ujarnya.
Pewarta: Abdul Razak
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019