Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan bersama Badan SAR Nasional dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menandatangani kesepakatan peningkatan faktor keselamatan, keamanan, pelayanan dan kepatuhan penerbangan.
Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Asri Santosa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa mengatakan prestasi capaian pemenuhan tingkat kepatuhan dalam Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) dari International Civil Aviation Organization (ICAO) yang telah diraih pada bidang navigasi penerbangan dengan nilai Effective Implementation (EI) sebesar 80,84 persen menjadi landasan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut.
“Kolaborasi antara pemangku kepentingan penerbangan sipil merupakan pondasi yang wajib terus dibangun dan dipererat baik melalui pelaksanaan kerjasama teknis antar instansi, maupun pelaksanaan simulasi kegiatan operasional penerbangan. Di samping itu juga, sebagai bentuk upaya menyongsong era industri 4.0,” ujarnya.
Kerja sama antara Ditjen Hubud dengan Basarnas dan BMKG dalam rangka mendukung penyelenggaraan pelayanan informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dan penyelenggara pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pesawat udara sebagaimana tercantum pada naskah kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama.
“Ini merupakan bentuk komitmen Ditjen Hubud sebagai regulator untuk menerapkan slogan 3S + 1C yaitu Safety (Keselamatan), Security (Keamanan) dan Services (Pelayanan) serta Compliance (Pemenuhan terhadap aturan yang berlaku),” jelas Asri.
Hadir pada kesempatan ini, Sekretaris Utama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Dianta Bangun, Deputi Bidang Meteorologi diwakili M Taufiq Gunawan Kepala Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I – X, Komandan Pangkalan Udara TNI AU I Gusti Ngurah Rai, Perwakilan Kepala Kepolisian Daerah Bali, Kepala Kantor UPBU, Direksi PT Angkasa Pura I, Direksi PT Angkasa Pura II, Direksi Perum LPPNPI, General Manager PT Angkasa Pura I, General Manager PT Angkasa Pura II, Ketua Board of Airlines Representative in Indonesia (Barindo), dan Maskapai.
Ketua Pelaksana kegiatan Saeful Bahri dalam penyampaian laporan kegiatannya menyebutkan bahwa dalam kegiatan akan ditampilkan penayangan video simulasi dan “live streaming” kegiatan operasional dalam penanggulangan keadaan darurat berupa, simulasi kegiatan penanganan penumpang pesawat udara yang terkena serangan jantung dan ibu hamil yang dalam penerbangan akan melahirkan, simulasi penanganan penyanderaan petugas menara lalu lintas, simulasi live streaming penanganan ancaman dan penjinak bom.
Selain itu, juga akan dipamerkan capaian kinerja dan demo teknologi navigasi penerbangan dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan transportasi udara bagi masyarakat umum yang akan dilaksanakan mulai 30 April 2019 sampai dengan 2 Mei 2019.
“Kegiatan ini adalah kaloborasi Ditjen Hubud, TNI/POLRI, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan, Kantor Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali,” kata Saeful.
Baca juga: Indonesia terima sertifikat ICAO, keselamatan penerbangan meningkat
Baca juga: Kemenhub perketat standar keselamatan penerbangan
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019