Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan aparat penegak hukum, agar tidak pernah melakukan kompromi dengan setiap orang yang terlibat narkotika dan bahan obat berbahaya (narkoba).
"Aparat harus tegas. Jangan mau kompromi-kompromi. Kita ini ingin menyelamatkan anak bangsa. Jangan sampai generasi bangsa ini makin rusak moralnya," kata Ketua PBNU Ahmad Bagdja di Jakarta, Rabu.
Dikatakannya, aturan hukum menyangkut produsen, bandar pengedar, dan pemakai narkoba harus benar-benar ditegakkan, agar tidak disepelekan.
PBNU, kata Bagdja, sangat was-was dengan peredaran narkoba di Indonesia yang disebutnya semakin merejarela dan menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat.
"Narkoba makin merajarela. Setiap segmen masyarakat sudah kena, tak hanya digunakan oleh anak-anak sekolah, tapi juga anak-anak yang belajar di pesantren," katanya.
Berbagai kasus narkoba yang terekspos, katanya, baru yang tampak di permukaan, sehingga harus dilakukan upaya yang lebih dalam melakukan pencegahan.
Hal senada dikemukakan Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Idy Muzayyad. Menurutnya, narkoba kini telah menjadi penyakit akut yang bisa menjangkiti semua orang.
"Narkoba seperti penyakit akut. Semua orang sekarang bisa pakai narkoba. Itu karena penyebaran narkoba yang sangat cepat dan oleh jaringan yang sangat kuat," katanya.
Agar penyebaran narkoba bisa terhambat, IPNU mendesak aparat penegak hukum untuk memberlakukan hukuman yang berat bagi produsen, bandar, pengedar, juga pengguna narkoba.
"Kuncinya sekarang adalah memberlakukan hukum yang membuat orang kapok, serta operasi yang terus menerus terhadap pihak-pihak yang terkait narkoba," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007