Jakarta (ANTARA) - Taiwan melalui Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) menyerahkan bantuan sebesar 355,722 dolar Amerika atau sekitar Rp5,6 miliar untuk membangun dua sekolah di Palu, Sulawesi Tengah.

Bantuan tersebut diberikan oleh Kepala Kantor TETO John C. Chen kepada Pelaksana Harian (PLH) Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Ginandjar Kartasasmita di Kantor PMI di Jakarta, Selasa.

John C. Chen mengatakan donasi ini akan dipergunakan oleh PMI untuk membangun dua sekolah di daerah bencana agar anak-anak dapat kembali belajar di ruang kelas yang aman.

"Donasi yang diberikan hari ini berasal dari masyarakat Taiwan. Bantuan ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan materi," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Harian (PLH) Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Ginandjar Kartasasmita berterima kasih kepada TETO dan Taiwan yang ikut peduli atas kondisi darurat di Sulawesi Tengah.

"Terima kasih yang mempercayakan PMI untuk mempergunakan bantuan itu untuk membangun sekolah yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah," kata dia.

Ginandjar mengatakan PMI menargetkan untuk membangun 10 sekolah percontohan yang tahan gempa dan ramah lingkungan di Sulawesi Tengah.

"Kami tawarkan kepada mereka yang berminat dari luar negeri untuk membangun sekolah percontohan tersebut," kata dia.

Kesepuluh sekolah tersebut terdiri atas lima sekolah di Palu (SDN Poboyo, SDN Inpres Petobo, SD Iqro, SDN 21 Palu, dan SDN Inpres Bayaoge), tiga sekolah di Donggala (SDN 4 Balaesang Tanjung, SDN 10 Balaesang Tanjung, dan SDN 19 Banawa Selatan) dan dua sekolah di Sigi (SDN 2 Bangga dan SD Inpres Boladangko).

Saat ini, menurut Ginandjar, SDN Poboyo di Palu, Sulawesi Tengah sudah dibangun oleh PMI dengan bantuan dari Bulan Sabit Merah Turki.

"Karena SDN Poboyo sudah dibangun maka tersisa 9 sekolah percontohan yang belum dibangun. Pemerintah Taiwan ingin bangun dua sekolah di Palu, tetapi untuk nama-nama sekolahnya akan didiskusikan lebih lanjut," kata dia.

Ginandjar mengatakan sekolah percontohan itu didesain oleh para ahli untuk tahan bencana serta ramah lingkungan.

"Pembangunan sekolah itu dilelangkan agar penggunaan donasi itu dapat dipertanggungjawabkan dan transparan," kata dia.

Baca juga: Taiwan beri bantuan untuk korban bencana tsunami Selat Sunda

Baca juga: Bantuan Taiwan capai Rp15 miliar

Baca juga: Taiwan serahkan bantuan Rp7,5 miliar untuk Sulteng

Baca juga: Menata kembali pendidikan pascabencana

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019