Padang (ANTARA News) - Ribuan warga bermukim di kawasan pesisir pantai barat Sumbar, terus dikejutkan guncangan gempa, dan selama November 2007 (1- 28) tercatat 17 kali rata-rata berkekuatan di atas lima skala richter. "Sudah 17 kali guncangan gempa selama bulan Nopember ini yang dirasakan warga bermukim di pinggir pantai di Sumbar, bukan saja asal gempa susulan tapi sebagian besar gempa baru dengan segmen posisi yang sama, namun semuanya tidak berpotensi terjadi tsunami" kata Fitri, staf BMG Padang Panjang, ketika dihubungi lewat telepon dari Kota Padang, Rabu. Terakhir gempa tektonik berkekuatan 5,4 SR menguncang pesisir pantai Sumbar, pada Rabu sore sekitar pukul 17:06:05 WIB dengan kedalaman sepuluh kilometer dan cukup dirasakan di Kota Padang dan Pagai Utara-Selatan satu pulau besar di Kab. Mentawai. Pusat gempa Rabu sore itu, berlokasi pada 51 km barat daya atau pada titik koordinat 2,18 Lintang Selatan (LS) dan 100,89 Bujur Timur, Muko-Muko, Bengkulu. Warga bermukim di pesisir barat Sumbar, masih merasa khawatir akan terjadi guncangan gempa lebih besar seperti terjadi awal Ramadhan lalu (12-13/9). Kekhawatiran warga juga kian bertambah dengan beredarnya isu akan terjadi gempa besar. "Warga di kawasan pesisir pantai Sumbar, tidak mesti panik karena gempa tidak berpotensi tsunami," katanya dan mengimbau, warga tetap saja meningkatkan kewaspadaan saat guncangan gempa terjadi. BMG Padang Panjang, yang aparatnya siaga 24 jam itu mencatat guncangan gempa selama 26 hari pada bulan November ini, yakni Kamis (1/11) sekitar pukul 06.15 WIB dengan kekuatan 5,3 SR, berpusat pada 208 km barat daya Bengkulu. Selanjutnya, guncangan gempa terjadi pada Jumat (2/11) pukul 10.20 WIB berkekuatan 5,5 SR pada 70 km barat daya Bengkulu, dan pada 6 November 2007 pada pukul 14.58 WIB, berkekuatan 5,2 SR pada 168 km barat daya Muko-Muko, Provinis Bengkulu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007