Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengatakan, pemilihan kepala daerah (pilkada) di Provinsi Sulut pada 2020 diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp500 miliar.

"Cukup besar memang anggaran yang akan digunakan pada pilkada serentak tahun depan," kata Wagub Steven di Manado, Senin.

Steven mengungkap hal tersebut pada pertemuan Konsolidasi Program dan Kegiatan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Tingkat Nasional Wilayah Tengah dan Timur Indonesia.

"Tahun depan kita akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak di Sulawesi Utara. Ada enam kabupaten dan satu untuk tingkat provinsi," ujarnya.

Apabila dikalkulasi anggarannya, kata dia, akan memengaruhi postur anggaran yang akan ditata dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Kita sudah kalkulasi anggarannya, sedangkan belanja langsung kita (belanja modal) hanya sebesar Rp1,2 triliun. Jadi, dengan kata lain hampir 40 persen akan habis untuk membiayai pilkada," ujarnya.

Besarnya anggaran yang akan digunakan untuk pilkada ini akan disampaikan kepada pemerintah pusat.

Alasannya, anggaran untuk pemilihan presiden serta pemilihan legislatif bisa dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kenapa biaya pilkada tidak bisa. Alangkah baiknya ke depan bila dialokasikan pemerintah supaya tidak menggerus anggaran yang dimiliki oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya.

Apabila alokasi anggaran itu disediakan daerah yang menyelenggarakan pilkada, kata dia, akan memengaruhi kesejahteraan masyarakat dan penyerapan anggaran pemerintah.

Pada pertengahan tahun lalu, enam daerah di provinsi ini melaksanakan pilkada serentak, yaitu Kabupaten Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Utara, Kota Kotamobagu, Kepulauan Talaud, Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019