Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan pengoperasian kereta lingkar dalam kota atau 'circle line' harus diikuti pembenahan infrastruktur. "Untuk revitalisasi kereta api memang perlu banyak hal yang harus dibenahi, antara lain double-double track (jalur ganda, red), pembebasan lajur kereta api dari bangunan liar," katanya di Balaikota Jakarta, Rabu. Selain itu, Gubernur DKI juga menambahkan diperlukannya pemisahan antara pemberhentian kereta dalam kota dengan kereta antara kota. "Kereta itu bisa optimal kalau kereta antarkota berhenti di Manggarai," tambahnya. Menurut Fauzi Bowo, sebetulnya tiga hal yang disampaikannya tadi sudah ada dalam rencana, namun hingga saat ini pelaksanaannya secara sistematis belum juga diterapkan. PT Kereta Api Indonesia (KAI), Departemen Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta pada Selasa (27/11) melakukan uji coba kereta lingkar dalam kota yang diberi nama KA Ciliwung Blue Line. Kereta Api AC dengan tarif Rp5.000 mampu mengangkut 400 hingga 500 penumpang tersebut antara lain melayani rute-rute Stasiun Manggarai, Tanah Abang, Duri, Angke dan Jatinegara. Kereta yang akan dioperasikan mulai akhir November 2007 itu akan beroperasi sejak pukul 06.30 WIB hingga 17.30 WIB. Moda terintegrasi Gubernur DKI menyatakan bila kereta lingkar kota sudah beroperasi secara efektif, maka sejumlah moda transportasi di ibukota dapat terintegrasi dan memudahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. "Contohnya seperti di Dukuh Atas, pengguna Transjakarta bisa berpindah menggunakan kereta, demikian pula di Senen dan Manggarai," paparnya Fauzi. Ia menambahkan pihaknya yakin seiring dengan berfungsinya kereta lingkar dalam kota itu, maka penumpang yang diangkut akan bertambah dan mendorong warga berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. (*)
Copyright © ANTARA 2007