Bishkek (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Kyrgystan Almazbek Atambayev, Rabu, mengundurkan diri hanya beberapa minggu sebelum pemilihan parlemen yang dipercepat di negara Asia Tengah yang kacau itu. Atambayev, seorang pemimpin oposisi yang moderat, bergabung dalam pemerintah Presiden Kurmanbek Bakiyev Maret lalu pada puncak kemelut politik di Kyrgystan antara presiden dan gerakan oposisi yang keras. Tidak jelas apakah pengunduran dirinya ada kaitannya dengan pemilu 16 Desember di bekas republik Sovyet, yang menjadi tuan rumah pangkalan-pangkalan udara AS dan Rusia. "Presiden menyetujui pengunduran diri Atambayev hari ini," kata Nurlanbek Shakiyev, jurubicara Bakiyev yang dikutip Reuters. Atambayev, 51 tahun mempelopori gelombang protes-protes anti Bakiyev tahun 2006 yang menyerukan pemimpin Kyrgystan itu mundur. Ia kemudian berobah arah membantu pemerintah Bakiyev tetapi tetap setia pada gerakan oposisi, kata para pendukungnya. Pemilihan parlemen terbaru , awal tahun 2005, memicu aksi protes yang menggulingkan pemimpin yang lama memerintah Askar Akayev dan membawa Bakiyev dan timnya berkuasa. Sejak itu, parlemen yang dikuasai para anggota era Akayev menjadi pusat ketidakstabilan politik di negara itu. Kendatipun Kyrgystan tampaknya tenang menjelang pemilu 16 Desember, Rusia dan negara-negara Barat mengawasi dengan seksama setiap tanda-tanda ketidakstabilan baru yang dapat merembet ke negara-negara tetangga di kawasan yang secara strategis penting Kyrgystan adalah sebuah negara pegunungan, yang tidak memiliki pelabuhan laut dan berbatasan dengan China, Kazakhstan, Uzbekistan dan Tajikistan. Duabelas partai termasuk Partai Sosial-Demokrat yang pro Atambayev , ikut serta pada pemilu 16 Desember. Atambayev tidak bisa dihubungi untuk diminta komentar mengenai apakah ia berencana akan memusatkan perhatiannya pada kegiatan-kegiatan partainya. Pemerintah Kyrgystan secara teknis mengundurkan diri bulan lalu sejalan dengan satu konstitusi baru yang disetujui melalui referendum 21 Oktober. Parlemen menurut rencana akan mengusulkan satu sususan pemerintah baru atau mengukuhkan pemerintah yang sekarang setelah pemilu. Shakiyev mengatakan Wakil PM I Iskenderbek Aidaraliyev akan menjadi penjabat perdana menteri sampai waktu itu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007