Jakarta (ANTARA) - Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa terjun ke wilayah terdampak banjir di Bengkulu untuk mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan.
"Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) menurunkan para relawan untuk menyisir lokasi terdampak dan mengevakuasi para korban dengan cepat memberikan pertolongan," kata Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi drg Imam Rulyawan MARS dalam rilis yang diterima Antara, Jakarta, Senin (29/4).
Selain melakukan evakuasi para korban, para tim DMC mencatat kebutuhan para korban antara lain selimut, alas tidur, obat-obatan, perlengkapan bayi, kit kebersihan, peralatan masak dan tempat tenda.
"Sulitnya akses air bersih sangat menyulitkan para korban maka dari itu air bersih serta sarana sanitasi sangat dibutuhkan. Kebutuhkan pokok makan dan minuman yang sangat paling dibutuhkan korban banjir longsor Bengkulu," tuturnya.
Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah di Bengkulu dari Kamis (26/4) sore, hingga Sabtu (27/4) pagi telah menyebabkan banjir besar yang juga menyebabkan longsor di beberapa wilayah Bengkulu. Dampak banjir dan longsor di Bengkulu hingga Senin (29/4) sudah membuat 13 ribu jiwa terdampak dan 12 ribu jiwa di antaranya harus mengungsi.
Data yang diperoleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Minggu (28/4) terdapat 13 ribu jiwa terdampak dan 12 ribu jiwa di antaranya harus mengungsi.
Banjir longsor di Bengkulu yang terjadi di sembilan kabupaten atau kota menyebabkan 17 jiwa meninggal dunia, sembilan jiwa hilang, dua jiwa luka berat dan dua jiwa luka ringan.
Selain merenggut korban jiwa, banjir itu mengakibatkan banyak infrastuktur menjadi hancur, yang mana terdapat 40 titik infrastruktur rusak seperti akses jalan tertutup material longsor, empat sekolah rusak serta 184 rumah tinggal rusak akibat banjir longsor.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019