Lima (ANTARA News) - Polisi Peru menewaskan seorang komandan pemberontak Shining Path di sebuah daerah penanam-kokain di Peru, setelah bentrokan dengan kelompok itu untuk ketiga kalinya bulan ini. Epifanio Espiritu Acosta, yang menggunakan alias JL, ditembak sebelum fajar di Aucayacu, 380 Km di timurlaut ibukota Lima di daerah Huanuco di Andean yang bergunung-gunung, tempat ia memimpin satu kelompok kecil pemberontak. "Ada tembak-menembak dengan pasukan teroris dan dalam pertempuran itu Epifanio Espiritu Acosta tewas," Menteri dalam Negeri Luis Alva mengatakan pada wartawan. Espiritu adalah pembantu terpenting "Kamerad Artemio", pemimpin pemberontak (Shining Path) itu, kata Alva. "Ini merupakan pukulan yang sangat kuat terhadap terorisme dan perdagangan gelap obat bius, mendapatkan seorang pemimpin penting," katanya. Sisa-sisa Shining Path, kelompok Maois yang memimpin pemberontakan berdarah hingga pemimpin tertingginya, Abimael Guzman, tertangkap pada 1992, secara luas telah melepaskan perjuangan ideologis mereka dalam beberapa tahun belakangan ini dan bekerja untuk pedagang gelap obat bius di Peru, produsen kokain nomor dua di dunia setelah Kolombia. Di antara kedelapan pemberontak yang ditangkap adalah tersangka dalam pembunuhan pejabat anti-obat bius Juli. Dua dari tahanan itu sebelumnya telah menjalani masa tahanan dalam penjara karena masuk Shining Path. Dua anggota kelompok itu juga teluka akibat tembak-menembak tersebut. Foto-foto memperlihatkan polisi dengan sebuah tempat penyembunyian senjata dan pakaian penyamaran yang disita dari kelompok itu. Sejumlah orang yang diduga anggota Jalan Cemerlang itu telah membunuh sebanyak 14 petugas anti-narkotika sejak Presiden Alan Garcia berkuasa Juli 2006, tampaknya untuk memrotes serangan pemerintah terhadap daerah obat bius. Awal bulan ini, Garcia telah memperpanjang keadaan darurat, yang membolehkan polisi dan militer meningkatkan serangan di sejumlah daerah penanam-kokain. Para pejabat mengatakan Shining Path memiliki beberapa kelompok kecil tapi aktif di daerah penanam-ganja penting di negara itu, dengan total anggota sekitar 400 orang, demikian laporan Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007