Ada probabilitas penurunan suku bunga acuan di akhir tahun sekitar 25 basis poin, dan di 2020 sekitar 50 basis poin. Kita akan evaluasi dinamika itu
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri Persero Tbk memandang Bank Indonesia memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate pada tahun ini dan kemudian akan berlanjut pada 2020 dengan total akumulasi hingga 0,75 persen menjadi 5,25 persen, dari saat ini sebesar enam persen.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badrudin di Jakarta, Senin, menganggap penurunan suku bunga acuan akan memompa pendanaan yang efisien bagi korporasi dan dunia usaha, sehingga perekonomian akan menggeliat.
Namun emiten bersandi BMRI tersebut masih memasang skenario dasar atau tidak melakukan perubahan mengenai target pertumbuhan kredit tahun ini yang sebesar 10-12 persen secara tahunan (yoy). Hingga kuartal I 2019, pertumbuhan kredit Mandiri sebesar 12,4 persen (yoy).
"Ada probabilitas penurunan suku bunga acuan di akhir tahun sekitar 25 basis poin, dan di 2020 sekitar 50 basis poin. Kita akan evaluasi dinamika itu," ujar Siddiq.
Otoritas moneter, terakhir melalui penentuan kebijakan pada April 2019, ini masih mempertahankan suku bunga acuan di enam persen setelah enam bulan berturut-turut.
Masih melambatnya pertumbuhan ekonomi global, perubahan rezim suku bunga naik negara-negara maju, hingga semakin rendahnya inflasi menjadi alasan yang diperkirakan banyak pelaku pasar akan membuat BI menurunkan suku bunga acuannya tahun ini.
Namun BI dalam beberapa kali pernyataan, masih menunggu dari proses perbaikan defisit transaksi berjalan agar bisa menurun hingga 2,5 persen Produk Domestik Bruto pada 2019, dari 2,98 persen PDB di 2020.
Pandangan ruang penurunan suku bunga acuan di Indonesia juga karena skenario yang menyiratkan kuat bahwa The Federal Reserve, Bank Sentral AS, tidak akan menaikkan suku bunga acuannya hingga 2020 dari level saat ini di 2,25-2,5 persen.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019