Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, produksi minyak dan gas bumi (migas) pada tahun 2007 diperkirakan tidak mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Dalam raker dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu, Menteri menjelaskan perkiraan produksi minyak tahun 2007 hanya mencapai 957.572 barel per hari, sedangkan target produksi minyak sesuai APBN Perubahan 2007 adalah satu juta barel per hari. "Sampai kuartal ketiga 2007, realisasi produksi minyak Indonesia mencapai 954.389 barel per hari," katanya. Untuk gas bumi, lanjut Purnomo, perkiraan produksi sampai dengan akhir Desember 2007 adalah 7,8 miliar kaki kubik per hari. Tingkat produksi itu lebih rendah dibandingkan target yang ditetapkan dalam "work program & budget" (WP&B) tahun 2007 sebesar 8,4 miliar kaki kubik per hari. "Sedangkan, realisasi produksi gas bumi Indonesia sampai September 2007 sebesar 7,6 miliar kaki kubik per hari," katanya. Purnomo mengatakan, tidak tercapainya target produksi migas tersebut di antaranya karena adanya gangguan di sejumlah lapangan. Ia mencontohkan, penurunan produksi migas di Lapangan Belanak karena kandungan merkuri yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan semula dan gangguan pipa penyaluran gas di Jatim. Pemerintah, lanjutnya, telah melakukan sejumlah upaya peningkatan produksi yang di antaranya adalah optimasi produksi di lapangan terbesar milik PT Chevron Pasifik Indonesia, PT Pertamina, Total E&P Indonesie, ConocoPhillips, dan CNOOC. Langkah lainnya adalah pengembangan lapangan baru seperti Cepu (Exxon-Pertamina), Suban (ConocoPhillips), Gajah Baru (Premier Oil), Krueng Mane (ENI), Muria Kepodang (Petronas Carigali), Senoro (JOB Medco-Pertamina), dan Blok A (Medco E&P). Selanjutnya, percepatan produksi formasi Talang Akar di Lapangan Pondok Tengah, Bekasi milik Pertamina dan penawaran wilayah kerja baru.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007