Surabaya (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ditunjuk Departemen Pendidikan Nasional untuk membangun infrastruktur jaringan
(network) bagi program Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) di 441 kota di Indonesia.
"Dalam program Jardiknas ini, Telkom diberi kepercayaan Depdiknas untuk menyediakan
Virtual Private Network-Internet Protocol (VPN-IP) di 441 kota se-Indonesia," kata Communication Manager Telkom Jatim, Djadi Soegiarto, di Surabaya, Rabu.
VPN-IP itu, kata Djadi, akan menghubungkan seluruh kantor pendidikan dan beberapa universitas secara
online.
Manfaat dari program tersebut diantaranya dapat untuk belajar jarak jauh, penyediaan data siswa dan guru secara online atau untuk akses internet dengan
backbone di Jakarta.
Bandwith yang dipergunakan untuk Jardiknas itu sebesar 200 Mbps. Sedangkan distribusinya ke sekolah-sekolah, menggunakan Speedy Broadband Accsess dengan nama program SchoolNet.
Sementara itu, dalam acara yang digelar di Universitas Muhamadiyah (Unmuh) Malang (28/11), Telkom menghadirkan Vice President Business Development Direktorat Konsumer, Syailendra, sebagai pembicara dalam seminar dengan tema "Integrasi dan optimalisasi sistem informasi pendidikan".
Selain program Jardiknas yang dikhususkan untuk sekolah menengah dan di bawahnya, sebelumnya Telkom juga telah dipercaya Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) menyediakan
backbone internet Perguruan Tinggi se-Indonesia yang dikenal sebagai Inheren (Indonesia Higher Education Network).
Implementasi program Inheren ini di Telkom disebut dengan istilah
Smart Campus. Di Jatim ada 21 Perguruan Tinggi yang sudah tergabung, sedangkan kebutuhan bandwith sebesar 40 Mbps.
Telkom sangat
concern untuk memajukan dunia pendidikan melalui ketersediaan akses informasi di segala bidang pendidikan terutama dalam hal pengembangan Information & Communication Technology (ICT).
Pengembangan ICT itu antara lain
Internet Conectivity, Voice, Data,
Content, hingga pengembangan aplikasinya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007