Untuk di Alama saat ini TNI-Polri masih tetap berjaga di daerah tersebut, karena tentunya ancaman yang terjadi masih ada kemungkinan itu bakal berpotensi kembali
Jakarta (ANTARA) - Polisi mengantisipasi adanya ancaman serangan lanjutan oleh kelompok bersenjata di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua, setelah insiden penyerangan yang pertama kali terjadi di distrik itu beberapa waktu lalu.
"Untuk di Alama saat ini TNI-Polri masih tetap berjaga di daerah tersebut, karena tentunya ancaman yang terjadi masih ada kemungkinan itu bakal berpotensi kembali," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Asep Adi Saputra mengatakan proses penghitungan suara di Timika kini masih berlangsung dan secara umum berjalan dengan aman serta kondusif, tetapi seluruh aparat berjaga untuk menghindari serangan lanjutan.
Sebelumnya saat proses rekapitulasi suara pemilu, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara/KPPS bersama aparat Brimob dan Polres Mimika yang melakukan pengamanan pemilu di Distrik Alama mendapat serangan (tembakan senjata api).
Saat itu, kelompok bersenjata juga menembaki helikopter Penerbangan TNI AD (Penerbad) yang hendak menjemput logistik pemilu Distrik Alama.
Akibat dari serangan itu, sebanyak 80 kotak suara pemilu untuk Distrik Alama yang sedianya akan diangkut menggunakan helikopter diputuskan untuk tidak dibawa kembali ke Timika.
Meski 80 kotak suara tidak diangkut ke Timika, tetapi dokumen formulir C1 plano hasil rekapitulasi suara pemilu untuk seluruh TPS di Distrik Alama telah diamankan dan dibawa ke Timika oleh Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto bersama Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan saat menjemput petugas KPPS, PPD dan anggota pengamanan pada 19 April 2019.
Distrik Alama yang terletak di sisi timur laut Kabupaten Mimika berbatasan langsung dengan sejumlah kabupaten tetangga seperti Kabupaten Nduga dan Kabupaten Puncak yang selama ini dikenal rawan aksi kekerasan bersenjata.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019