Komitmen kami hanya pada Pilpres. Kami dari PAN bebas menentukan langkah berikutnya bagi partai. Kontribusi apa yang bisa kita lakukan bagi bangsa. Segala kemungkinan masih bisa saja terjadi
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan, menyebutkan komitmen dukungan PAN terhadap pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi hanya sampai pada Pilpres 2019.
"Komitmen kami hanya pada Pilpres. Kami dari PAN bebas menentukan langkah berikutnya bagi partai. Kontribusi apa yang bisa kita lakukan bagi bangsa. Segala kemungkinan masih bisa saja terjadi," kata Bara dalam diskusi "No People No Power: Silaturahim Politik Pasca-Pemilu", di Jakarta, Senin.
Selepas Pilpres, lanjut dia, PAN pun bebas menentukan langkah politik selanjutnya.
Menurut Bara, bila melihat dari hasil hitung cepat, pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul, tetapi pihaknya masih menunggu pengumuman resmi KPU.
"Setelah itu kami bebas dengan otoritas penuh untuk menentukan langkah berikutnya bagi PAN tentu saja sesuai dengan kepentingan partai," jelas Bara.
Ia mengaku tidak menutup kemungkinan PAN akan kembali berkoalisi pendukung pemerintahan Jokowi kareba sejarahnya PAN dari Pemilu 1999 sampai 2014, memposisikan sebagai pendukung pemerintah.
Pada Pemilu 2014, PAN yang mengusung Ketumnya Hatta Rajasa sebagai cawapres Prabowo Subianto, akhirnya hijrah ke koalisi pendukung pemerintahan terpilih Jokowi-JK.
"Jadi 'history' kita, 'pattern' kita adalah memang berada di dalam pemerintahan. Jadi itu sesuai yang memang bukan sesuatu yang aneh kalau PAN akan lakukan itu," tutur Bara.
Secara pribadi, Bara mengaku mendukung pasangan calon Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Namun, dirinya tidak terlibat secara langsung dalam kampanye Jokowi dan tidak aktif dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Bara menjelaskan apa yang dilakukannya untuk kebenaran dan kemurnian partai. Dia ingin menyelamatkan jiwa partai sebagaimana dinyatakan saat didirikan.
Dia juga menyebut perjuangannya demi tegaknya akal sehat dalam PAN. Dia tidak mau PAN dikotori oleh pikiran-pikiran yang dapat mencelakakan partai, seperti ide "people power" dan asal klaim kemenangan yang tidak ada dasarnya.
Bara menambahkan tidak hanya dirinya yang mendukung pasangan calon Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019, namun ada beberapa elite partai yang mendukung Jokowi-Ma'ruf seperti Wali Kota Bogor, Bima Arya dan lainnya.
"Mereka ingin menyelamatkan partai ini agar bisa terus berkembang ke depannya," ucap Bara.
Ia pun tidak membantah bahwa keinginannya untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres mendapatkan izin dari Ketua Umum Zulkifli Hasan.
"Hubungan saya dekat dengan ketua umum. Bukan saja pemimpin saya tapi juga merupakan sahabat saya. Saya tidak mungkin melakukan sesuatu yang mencelakakan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum. Saya melakukan ini untuk kepentingan partai agar bisa terus tumbuh berkembang ke depannya," imbuhnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019