Pembanguan boleh saja dilakukan namun harus memerhatikan kelestarian alam, tak terkecuali bagi pembangunan perumahan yang juga dituntut lebih bersahabat dengan kawasan sekitar.”

Samarinda (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kaltim Masykur Sarmian mengharapkan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pihak swasta tetap mengacu pada konsep ramah lingkungan.

Menurut Masykur kepada awak media di Samarinda, Minggu, di sejumlah wilayah Kalimantan Timur seperti Kota Samarinda dan Balikpapan sudah mulai kesulitan untuk menangkal genangan air ketika memasuki musim hujan.

"Kondisi ini mungkin terjadi karena banyaknya wilayah resapan air yang hilang dan sudah berganti dengan bangunan gedung atau proyek lainnya," jelasnya.

Masykur sepakat dengan gencarnya program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan berdaulat.

Namun, ia mengingatkan agar semua program pembangunan tersebut tetap mempertimbangkan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan seperti halnya terkait dengan kerusakan lingkungan.

"Pembanguan boleh saja dilakukan namun harus memerhatikan kelestarian alam, tak terkecuali bagi pembangunan perumahan yang juga dituntut lebih bersahabat dengan kawasan sekitar,” kata Masykur.

Ia menilai pembangunan perumahan kini semakin ekspansif ke arah pinggiran kota, sehingga tak sedikit yang ekspansi hingga ke arah zona resapan air atau wilayah hutan kota.

"Memang jumlah penduduk Kaltim makin meningkat pesat, tentu saja kondisi ini akan dibarengi dengan permintaan jumlah hunian yang pesat pula, ini memang sisi bisnis bagi pelaku usaha," katanya

Namun, Ia mengingatkan prospek ekonomi pembangunan perumahan yang menggiurkan jangan sampai mengabaikan aspek lingkungan.

Politikus PKS ini menambahkan, model pembangunan perumahan dengan konsep horizontal housing telah banyak memakan ruang hijau di perkotaan.

Realitas ini menjadi salah satu penyebab hilangnya zona resapan air mengingat saat ini pengembang perumahan di Kaltim sudah mencapai ratusan jumlahnya.

"Hal ini penting untuk diperhatikan, karena penggundulan lahan menjadi perumahan merupakan salah satu faktor penyebab global warming, untuk wilayah Kaltim sangat berpotensi menjadi penyebab banjir,” ujar Masykur.

Pewarta: Arumanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019