Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 20 rumah di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, rubuh diterjang gelombang pasang yang berlangsung sejak Sabtu (24/11) sampai Selasa. Dewan Kelurahan (Dekel) Penjaringan, Asaad, di Jakarta, Selasa, mengatakan, ke-20 rumah itu rubuh akibat kencangnya gelombang pasang. "Pada Selasa (27/11) pagi tadi, sempat terjadi gelombang pasang kembali," katanya. Saat ini, kata dia, sebanyak 350 jiwa dari delapan ribu jiwa warga Muara Baru, sudah mengungsi di dua lokasi, yakni, Pantai Mutiara dan ke kantor PT Internasional World Steel. Mereka terpaksa mengungsi karena rumah tinggalnya, masih tergenang air yang diterjang oleh gelombang pasang. "Untuk sementara mereka tinggal di pengungsian, sampai gelombang pasang surut," katanya. Sementara itu, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Tata Air Jakut, Irvan Amtha, mengatakan, sekarang sudah dibangun tanggul sementara dari pasir dan kayu. "Selain itu, dua unit pompa air juga disiapkan yang setiap pompa memiliki kapasitas menyedot air 250 liter/detik," katanya. Sementara itu, ketinggian air di pintu air Pasar Ikan saat ini 192 centimeter atau turun dibandingkan dengan Senin (26/11) yang mencapai 222 centimeter. Kawasan permukiman di enam RW, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa tergenang kembali air pasang setelah sempat surut pada Senin (26/11) sore. Keenam RW tersebut, yakni, RW 07, 015, 016, 017, 018, 019, dan 020, sedangkan ketinggiannya bervariasi antara 30 centimeter sampai 120 centimeter.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007