Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, ditutup melemah 0,76 persen terpengaruh oleh memburuknya harga saham di bursa regional. IHSG ditutup turun 20,090 poin menjadi 2.627,954 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, tertekan 5,434 poin (0,94 persen) ke posisi 575,326. Analis Riset PT Bapindo Bumi Sekuritas Harry Kurniawan kepada ANTARA News di Jakarta mengatakan, penurunan indeks mengikuti pergerakan negatif bursa regional. "Namun penurunan indeks kita tidak sedalam bursa regional, yang kebanyakan turun di atas 1 persen," katanya. Dia mengatakan, penurunan indeks ditahan oleh saham-saham yang berbasis komoditi, terutama pertambangan. "Pembelian selektif terhadap saham-saham unggulan oleh pelaku pasar di akhir sesi membuat indeks tidak turun terlalu tajam akibat merosotnya bursa global yang masih khawatir terhadap dampak subprime mortgage," tambahnya. Bursa di kawasan Asia kebanyakan melamah karena mengikuti bursa AS ini berimbas kepada bursa di kawasan Asia, terutama bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup turun 416,40 poin pada 27.210,21 yang menjadi sentimen negatif perdagangan saham di BEJ. Kondisi ini telah membuat pergerakan saham didominasi yang turun sebanyak 106 dibanding yang naik 73, sedangkan 50 stagnan dan 178 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin saham unggulan seperti Aneka Tambang yang turun Rp100 menjadi Rp4.900, Telkom negatif Rp200 ke harga Rp10.000, Internasional Nickel Indonesia anjlok Rp3.000 ke posisi Rp94.400 dan Bank Mandiri terkikis Rp50 menjadi Rp3.450. Namun indeks tertahan naiknya saham unggulan lainnya, seperti Bumi Resources naik Rp50 ke level Rp5.050, Energi Mega Persada terangkat Rp30 ke harga Rp1.390 dan Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam menguat Rp350 ke posisi Rp11.350. Volume perdagangan mencapai 2,545 miliar saham dengan nilai Rp4,556 triliun dari 52.311 kali transaksi.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007