Jakarta (ANTARA News) - Sidang PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) akan mulai digelar di Bali 3-14 Desember mendatang, desakan dari berbagai pihak pun mulai disampaikan termasuk lahirnya target-target yang ambisius. Friend`s of the Earth International (FoEI) bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), di Jakarta, Selasa, mendesak agar sidang di Bali memunculkan langkah-langkah strategis dan nyata. Wakil Direktur Eksekutif Walhi, Farah Sofa, mengatakan selama sidang-sidang UNFCCC hanya membahas isu-isu pasar karbon dan mekanisme berdagang karbon. "Kami akan melobi agar pertemuan Bali nanti akan mencapai kesepakatan bersama untuk target penurunan emisi yang tajam," ujar Sofa menegaskan harapan FoEI dan Walhi. "Kita juga harus meminta ketegasan komitmen negara-negara maju soal emisi mereka, ditargetkan dengan jelas," tambahnya. Target yang dimaksud Sofa adalah penurunan 40 persen emisi gas buang negara industri, dari volume emisi mereka di tahun 1990 dan harus tercapai pada tahun 2020. Menurut Koordinator Kampanye Perubahan Iklim FoEI, Joseph Zacune, negara-negara industri memang wajib ditagih komitmennya agar upaya pengurangan emisi secara tajam bisa tercapai setidaknya mulai tahun 2015. "Negara-negara tersebut memang yang paling bertanggung jawab sebagai biang keladi penyumbang emisi gas rumah kaca terbanyak," kata Joseph menggugat konsumsi yang berlebihan di negara Utara yang juga mengeksploitasi sumber daya alam negara selatan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007