Denpasar (ANTARA News) - Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko didampingi sejumlah staf, mendadak meninjau sejumlah pos pengamanan Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di sepanjang jalur Denpasar menuju Nusa Dua, Bali, Selasa. Pada sejumlah pos di jalur sepanjang kurang lebih 35 Km itu, termasuk beberapa diantaranya berada di daerah Kuta dan kawasan Bandara Ngurah Rai, Kapolda tampak memberikan pengarahan kepada para petugas yang siaga. Selain pengarahan menyangkut masalah teknis pengamanan pra-konferensi badan dunia tersebut, Kapolda juga sempat meminta masukan dari para anggota mengenai keulitan dan kendala yang dihadapi di lapangan. Para petugas yang dijumpai, umumnya tidak mengalami kendala yang cukup berarti pada upaya pengamanan jelang konferensi yang dijadwalkan berlangsung mulai 3 hingga 14 Desember mendatang di Nusa Dua. Kapolda menyebutkan, upaya pengamanan UNFCCC selain dilakukan dengan menempatkan petugas pada sejumlah pos yang tersebar di jalur Denpasar-Nusa Dua dan di beberapa tempat lain Pulau Dewata, juga pengerahan personel di perairan Bali. Direktur Polair Polda Bali AKBP Oka Eswara menambahkan, selain beberapa kapal patroli milik Mabes Polri, upaya pengamanan di wilayah perairan Bali juga melibatkan para nelayan. "Lebih dari dua ribu nelayan telah kita rekrut untuk dapat berpartisipasi dalam upaya pengamanan konferensi badan dunia yang akan berlangsung Desember mendatang di Nusa Dua," katanya. Ia menyebutkan, dilibatkannya nelayan dalam upaya pengamanan di wilayah perairan, dinilai cukup efektif sehubungan dalam keseharian mereka lebih banyak berada di laut. "Keberadaan mereka yang di laut itulah sekarang kita minta partisipasinya untuk dapat melaporkan kepada petugas kepolisian bila di wilayah kerja mereka ditemukan ada hal-hal yang mencurigakan," katanya. Dirpolair mengharapkan, bila nelayan menemukan perahu, kapal atau hal lain yang mencurigakan di wilayah perairan, segera dapat melaporkan kepada pos polisi terdekat. Dengan adanya laporan dari para nelayan, senantiasa petugas akan secepatnya dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sehingga tidak sampai muncul hal yang tidak diinginkan, ujar AKBP Oka. Mengenai kapal milik Mabes Polri, Oka mengatakan akan berada di perairan Bali hingga beberapa hari setelah konferensi badan dunia tersebut berakhir. Selama di Bali, lanjutnya, kapal akan melakukan patroli pengamanan, terutama di wilayah perairan yang berbatasan dengan pulau lain. Dengan demikian, pelaksanaan konferensi yang akan dihadiri sekitar 15 ribu orang dari 168 negara itu dapat berlangsung dengan lancar dan aman, kata Dirpolair menjelaskan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007