“Kami akan mendatangkan chef langsung dari Indonesia yang kami rekrut dari sekolah tinggi pariwisata NHI Bandung. Mereka akan melatih juru masak di Arab Saudi yang melayani jamaah haji Indonesia,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah Tahun 1440 H/2019 Arsyad Hidayat, dalam Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440/2019 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, dalam penyelenggaraan haji tahun ini kualitas makanan untuk jamaah haji diharapkan semakin baik.
Maka untuk itulah upaya untuk mendatangkan chef atau koki profesional sebagai bagian dari petugas haji kemudian dilakukan.
“Mereka akan melakukan pelatihan di tiga wilayah meliputi Mekah, Madinah, dan Masyair,” katanya.
Chef juga akan menggelar pelatihan dibantu para asisten chef lengkap dengan peralatan dan gramasi pangan yang dibutuhkan.
Menurut dia, penentuan gramasi pangan sangat diperlukan karena jumlah makanan yang dimasak para juru masak untuk jamaah haji akan dalam jumlah yang sangat besar.
“Masak bisa untuk 20.000 porsi per hari, ini jumlah yang sangat besar,” katanya.
Pihaknya sendiri dalam menentukan menu untuk katering jamaah haji tidak sembarangan melainkan berkonsultasi dengan para pakar dan ahlinya.
“Kami dalam menentukan menu tidak sembarangan karena sebelumnya konsultasi dulu termasuk dengan ahli gizi, jumlah karbohidrat, protein, buah, sayuran, dan air disesuaikan dengan tingkat aktivitas fisik jamaah haji harian,” katanya.
Pihaknya berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan dalam penyelenggaraan haji dan melakukan evaluasi dalam pelaksanaannya.
Baca juga: Kasus terkait layanan katering paling banyak jadi temuan pengawas haji
Baca juga: Perusahaan Saudi berminat layani konsumsi jamaah haji Indonesia
Baca juga: Jamaah haji Indonesia dapat menu makan khas Tanah Air
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019