Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Sumardjono mengatakan pengadaan dua kapal Korvet jenis Sigma Class III dan IV sepenuhnya dilakukan di Belanda, tanpa melibatkan PT PAL. "Semula memang untuk Korvet Sigma III dan IV akan dikerjakan bersama dengan PT PAL dalam rangka alih teknologi. Namun ternyata PT PAL belum siap, sehingga pembuatan dua kapal terakhir sepenuhnya dilakukan Schelde Naval Shipbuilding," katanya, ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa. Ditemui usai menghadiri Rapat Paripurna TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-28 ia menjelaskan rencananya Korvet Sigma III selesai pada Maret 2008, sedangkan Korvet Sigma II kini tengah dalam perjalanan menuju Indonesia dari Belanda. Sesuai Renstra TNI AL 2003-2013, TNI AL akan membeli empat kapal korvet jenis Sigma Class dari negeri 'Kincir Angin' itu. Pembelian keempat kapal dilakukan dalam dua tahap. Semula dua kapal pada tahap pertama dibuat di Belanda, sedangkan dua sisanya dilakukan oleh PT PAL dengan sebelumnya mengirim para teknisi TNI AL untuk mempelajari teknologi kapal korvet. Pembelian dua korvet Sigma I dan II dilakukan saat kunjungan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto ke Belanda pada 14 -18 September 2006 di galangan kapal Vlissingen, Belanda. Kapal korvet Sigma Class I dan II, yang masing-masing diberi nama KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin, akan tiba di Indonesia pada 2007 dan akan ditempatkan di Armada RI Kawasan Timur (Armatim) TNI AL Surabaya. Sedangkan penamaan korvet Sigma III dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto saat berkunjung ke Negeri Kincir Angin pada awal pekan ini. Korvet Sigma III itu diberi nama KRI Sultan Iskandar Muda. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007