Mukron, warga RT 16 RW 06, saat ditemui di halaman rumahnya, mengatakan ia telah kembali berjualan bubur sejak Minggu pagi.
Mukron yang sempat libur berjualan selama dua hari mengatakan air masih setinggi pinggang orang dewasa atau sekitar 70-80 cm pada Sabtu (27/4) malam.
Namun banjir perlahan surut pada Minggu dini hari dan air tidak lagi menggenangi pemukiman pada pukul 06.00 WIB.
Senada dengan keterangan Mukron, Nina, warga RT 16 RW 05 mengatakan ia telah kembali menjajakan pisang goreng coklat dan aneka minuman pada Minggu pagi.
"Pas surut ya jualannya buka lagi, tadi saya sama adik bersihin lumpur (di depan rumah) sampai tiga kali," kata Nina saat ditemui tengah menggoreng pisang.
Tidak jauh dari Nina, Yana, warga RT 16 RW 05 mengatakan ia dan beberapa pemuda di lingkungannya telah bergotong-royong membersihkan endapan lumpur setinggi mata kaki orang dewasa bekas luapan air Kali Pesanggrahan pada Minggu pagi.
Ia menjelaskan, penyerokan lumpur berlangsung hingga tiga kali karena air sempat meluap beberapa kali ke pemukiman.
"Saya ngoset-nya (menyerok lumpur) sampai tiga kali. Makanya lelah sekali," kata Yana.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta per Minggu pukul 06.00 WIB, banjir setinggi 10-100 cm masih merendam RW 01 Kelurahan Kembangan Utara.
Banjir merendam 43 titik di ibu kota sejak Jumat dini hari akibat air Sungai Ciliwung meluap pada Kamis (26/4) malam.
Pewarta: Sri Muryono dan Genta Tenri Mawangi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019