Rekan satu tim Bottas, Lewis Hamilton, memperkuat dominasi Mercedes pada sesi kualifikasi pada Sabtu dengan mengunci P2.
"Ini adalah balapan yang sangat tak bisa diprediksi, tapi kami senang bisa start 1-2 sebagai tim. Kami memiliki mobil yang kuat untuk balapan tapi di sini semuanya bisa terjadi. Ini adalah balapan yang penuh peristiwa... kalian bisa beruntung atau sial, kita lihat saja," kata Bottas seperti dikutip laman resmi Formula 1 pada Sabtu malam.
Tahun lalu di Baku, peluang juara pebalap asal Finlandia itu terampas usai ban belakang mobilnya pecah saat memimpin lomba pada tiga lap terakhir.
"Banyak hal yang tak terduga bisa terjadi, jadi kami harus tetap fokus sebagai tim dan juga, bagiku, sebagai pebalap, fokus di setiap tikungan."
Pada babak kualifikasi Sabtu, Charles Leclerc yang difavoritkan merebut pole position, mengalami kecelakaan ketika turun di Q2. Mobil Ferrari yang ia kendarai menabrak tembok pembatas di Tikungan 8 yang sempit di mana pebalap Williams mengalami kecelakaan serupa di sesi Q1.
Oh, Charles! ????#AzerbaijanGP ???????? #F1 pic.twitter.com/WeN1LcpgPH
— Formula 1 (@F1) April 27, 2019
baca juga:Leclerc merasa bersalah buang kesempatan raih "pole position" di Baku
Jika Sirkuit Internasional Shanghai memiliki lintasan lurus sepanjang 1,2 km, Baku menawarkan trek yang lebih ekstrem. Keluar dari Tikungan 16, pebalap memiliki lintasan sepanjang 2,2 km di mana mereka bisa menginjak penuh pedal gas mereka untuk berpacu hingga Tikungan 1.
Selain lintasan lurus yang panjang, Baku memiliki sejumlah tikungan yang sangat sempit juga tikungan dengan sudut 90 derajat yang menuntut traksi yang baik di awal lap.
Secara umum Baku, dengan panjang lintasan 6 km dan total 20 tikungan, memiliki semuanya.
That final sector... ????#AzerbaijanGP ???????? #F1 pic.twitter.com/Zbaru6gYai
— Formula 1 (@F1) April 27, 2019
Baku juga selalu menawarkan balapan yang sulit diprediksi. Sejak balapan pertama pada 2016, Baku menjadi satu-satunya balapan dalam kalendar Formula 1 yang memunculkan pebalap di luar tiga tim terbesar yang naik podium.
Pebalap asal Meksiko Sergio Perez, dengan dua kali finis ketiga pada 2016 dan 2018 untuk Force India, sekarang berganti nama menjadi Racing Point, adalah satu-satu pebalap yang pernah naik podium lebih dari sekali di Baku.
Rekan satu tim Perez, Lance Stroll, juga pernah meraih pole position di Baku pada 2017 kala membalap untuk tim Williams.
Selain kejutan prestasi, para penggemar bisa menantikan balapan yang kacau di Baku. Seperti tahun lalu ketika persaingan ketat duo pebalap Red Bull, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, menyebabkan kedua mobil mereka saling sundul dan gagal finis.
baca juga:GP Azerbaijan akan jadi ajang pembalasan Bottas
baca juga:Statistik balapan GP Azerbaijan
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019