Banda Aceh (ANTARA News) - Mendagri Mardiyanto mengatakan, sebagian besar pelaksana pemilihan kepala daerah (pilkada) berjalan dengan baik dan lancar. Mendagri dalam rapat koordinasi pimpinan pemerintahan daerah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), di Banda Aceh, Senin, mengatakan, pilkada secara langsung yang telah dilaksanakan di 18 provinsi, 251 kabupaten, dan 52 kota. "Sejauh ini pelaksanaan pilkada langsung tersebut sebagian besar berjalan baik dan lancar. Meskipun ada beberapa pilkada terdapat permasalahan yang menimbulkan konflik," katanya. Mardiyanto mengatakan, sejumlah permasalahan yang timbul pada umumnya berkaitan dengan tidak akuratnya penetapan data pemilih, persyaratan calon yang tidak lengkap seperti ijazah palsu atau tidak punya ijazah. Selain itu permasalahan internal parpol dalam pengusulan pasangan calon, penyelenggara pilkada yang dianggap tidak transparan, tidak independen dan ada kesan berpihak pada calon pasangan tertentu. "Permasalahan lain ada juga masalah dugaan `money politic` (politik uang) yang dituduhkan pada pasangan calon lain serta pelanggaran kampanye," katanya. Mardiyanto menjelaskan, permasalahan mendasar yang saat ini masih menjadi pemicu utama terjadinya konflik adalah sikap atau budaya masyarakat yang masih belum bisa menerima kekalahan. Khusus pilkada di NAD, Mendagri mengatakan, meskipun pilkada di wilayah NAD telah dilaksanakan, untuk perbaikan ke depan perlu dicermati dan memperbaiki masalah teknis maupun hal yang bersifat kultural. Ia mengharapkan penyelenggara pilkada dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional, transparan, netral dan menjalankan seluruh tahap dan mekanisme pilkada secara cermat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007