Jakarta (ANTARA) - Pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai bahwa situasi nasional dalam suasana kondusif setelah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Baik-baik saja. Sangat jelas, tapi wajar dalam sebuah kontestasi elektoral. Selama pemenang belum ditetapkan, keriuhan di arena pasti ada," kata Khairul dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu.

Pendapat senada diutarakan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate. Menurut dia, Jokowi sebagai kepala pemerintahan mampu menjaga situasi yang kondusif, di tengah upayanya maju sebagai capres dalam pemilu 2019.

Politisi NasDem tersebut menilai, situasi pascapemilu yang kondusif juga mampu memberikan Jokowi Effect, yaitu peningkatan kepercayaan dari para investor.

Menurut Plate pelaksanaan pemilu yang aman dan kondusif hingga saat ini, menjadi catatan baik untuk iklim ekonomi. Meskipun ada pro-kontra, secara kerawanan dapat diatasi oleh integritas dan profesionalisme semua pihak, baik dari penyelenggara maupun dari pihak pengamanan.

"Situasi ini diharapkan dapat memberikan jawaban bagi para investor yang sebelumnya masih 'wait and see' atas kondisi politik domestik di Indonesia," ujarnya, Sabtu.

Apalagi Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd (JCR) kemarin telah memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Indonesia dari stabil menjadi positif, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB (investment grade). Itu artinya membuat Indonesia menjadi negara yang makin layak untuk investasi.

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019