Makassar (ANTARA News) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Adnan Buyung Nasution, mengatakan bahwa demokrasi bukan alat untuk mencapai tujuan dengan menghalalkan semua cara, karena jika hal itu dilakukan, maka akan menjerumuskan bangsa Indonesia. "Karena itu, janganlah nodai demokrasi rakyat yang sudah berkembang ini dengan cara-cara yang tidak benar," katanya pada pertemuan silaturahmi anggota Wantimpres dengan Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), A. Muallim, di kantor Gubernur Sulsel, Senin. Kunjungan lima anggota Wantimpres ke Sulsel adalah untuk mengetahui kondisi terakhir daerah ini pasca-pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 5 Nopember 2007. Demokrasi yang tumbuh di masyarakat, menurut pakar hukum tersebut, merupakan cara untuk mencapai tujuan sesuai prosedur yang berlaku sehingga jangan menodainya hanya karena ada kepentingan tertentu di dalamnya. "Boleh berbeda pendapat tetapi tidak harus saling gontok-gontakan atau menyalahkan satu sama lain apalagi merusak tatanan demokrasi," ujarnya. Adnan Buyung berharap Sulsel akan lebih maju bersama pemimpin baru yang telah mengumbar banyak janji untuk melakukan perubahan yang signifikan di daerah itu. Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, A. Muallim, mengatakan, Pilkada langsung yang pertama kali diselenggarakan di provinsi tersebut telah berjalan dengan aman, tertib, jujur dalam suasana dan kondusif dengan menghasilkan Gubernur/Wagub terpilih Syahrul Yasin Limpo/Agus Arifin Nu`mang. Pasangan tersebut diharapkan akan dilantik pada 19 Januari 2008 untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Hanya saja, kata Muallim, masih ada gesekan-gesekan kecil pasca-pilkada tersebut yang juga merupakan bagian dari demokrasi itu sendiri. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007