Manado (ANTARA News) - Pabrik semen Tonasa jamin memasok semen secara rutin berkisar 5.000 ton tiap minggu guna memenuhi permintaan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkat.
"Masyarakat tak perlu kuatir, sebab jadwal kedatangan kapal ke Silo di Bitung sudah diatur secara rutin tiap minggu, makanya tak perlu lakukan aksi borong semen," kata Manager Pemasaran Silo Semen Tonasa Bitung, Sirajudin Mongilong, di Manado, Senin.
Pasokan dari pabrik ke Silo tidak ada masalah, distribusi tetap terangkut sesuai jadwal, hanya saja karena konsumen terlanjur panik sehingga pasokan di pengecer langsung habis dibeli.
Masuknya stok semen yang saat ini sedang dibongkar tersebut maka stok semen Tonasa tersedia di Silo saat ini berkisar 8000 ton, jumlah tersebut dipasarkan melalui titik pengecer yang ada.
"Dengan distribusi yang lancar tersebut, maka harga eceran wajar di konsumen Kota Manado seharusnya maksimum hanya Rp43 ribu per zak 50 Kg,"kata Sirajudin.
Kalau terjadi harga di atas patokan tersebut, berarti ada permainan pedagang, maka pemerintah harus melakukan penindakan terhadap mereka yang naikkan harga seenaknya.
Kepala Sub Dinas Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Janny Rembet, mengatakan, krisis semen yang terjadi di Kota Manado dan daerah lainnya di Sulut juga turut dipengaruhi keterlambatan pasokan semen jenis lainnya.
"Untuk Tonasa yang dalam bentuk curah tidak menjadi masalah sebab ada kapal khusus, sementara Tiga Roda dan Bosowa terkendala kapal sulit didapat,"kata Janny.
Adanya kendala tersebut, maka Disperindag memperkirakan krisis semen masih akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan, sebab bersamaan permintaan sangat tinggi sejumlah proyek pemerintah yang harus dipacu penyelesaiannya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007