"Banjir sudah surut tadi pagi sekitar jam 8.30 WIB. Sekarang tinggal bersih-bersih saja, tapi belum ada air bersih, listrik juga masih mati jadi sulit juga untuk membersihkan sisa lumpur banjir," ujar Rahmat (31) ketika di temui pada Sabtu.
Menurut dia, semprotan air bersih damkar dapat memudahkan warga terdampak banjir untuk membersihkan endapan lumpur, sampah dan bau kurang sedap di dalam rumah.
"Semprotan air damkar kan kuat, jadi bisa membongkar tumpukan lumpur," katanya.
Ia berharap, walaupun debit air di Sungai Ciliwung sudah menurun dan terlihat normal, tidak terjadi kembali banjir susulan.
"Kalau di Bogor hujan kemungkinan bisa banjir lagi, di sini (Cililitan III), semoga tidak banjir lagi," katanya.
Dengan peralatan apa adanya beberapa warga di Jalan Cililitan III sibuk membersihkan sisa-sisa sampah dan lumpur yang memenuhi rumahnya akibat banjir.
Sampah yang masuk ke rumah warga akibat banjir berupa potongan kayu, plastik, dedaunan dan lumpur bercampur tanah.
Air telah merendam RT 01, RT 03, RT 04, RT 09 dan RT 11 di RW 06 sejak Jumat dini hari (26/4). Pada Sabtu air mulai surut dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing.
Komandan Dinas Sumber Daya Air (DSDA) untuk Kelurahan Cililitan Agus mengaku belum dapat informasi mengenai pengiriman unit damkar untuk membantu warga membersihkan lumpur sisa-sisa banjir.
"Kami bantu warga dengan peralatan seadanya seperti cangkrang, pacul dan gerobak," katanya.
Personel DSDA yang diterjunkan untuk membantu warga terbagi dalam dua shift, pagi dan malam, masing-masing shift terdapat 11 anggota.
Pewarta: Sri Muryono dan Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019