Jakarta (ANTARA News) - Surabaya Tourism Promotion Board (STPB) memperkirakan penerimaan pajak pariwisata Kota Surabaya, Jatim, tahun ini akan lebih baik dibanding 2006 yang sebesar Rp141 miliar.Menurut Executive Director STPB Yusak Anshori, dari anggaran promosi pariwisata yang dikeluarkan APBD sebesar Rp1 miliar, pada 2006 Kota Surabaya meraih penerimaan dari pajak pariwisata Rp141 miliar, naik dari Rp119 miliar pada 2005."Tahun ini saya yakin penerimaan Kota Surabaya dari pajak pariwisata akan meningkat, tapi saya belum berani memberikan angkatnya," kata Yusak di Jakarta, Senin, usai memberikan presentasi dalam kegiatan promosi pariwisata Kota Surabaya. Menurutnya, secara riil anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi pariwisata Kota Surabaya 2006 adalah Rp3,5 miliar, yang terdiri dari Rp1 miliar anggaran pemerintah dan Rp2,5 miliar adalah peran serta swasta.Ditanya mengenai tujuan promosinya di Jakarta, Yusak mengatakan untuk menarik turis domestik dari Jakarta mengunjungi Surabaya karena Jakarta adalah pasar potensial untuk kategori turis domestik.Melalui serangkaian promosi ini, katanya, diharapkan masyarakat Jakarta tahu bahwa Surabaya terus berbenah baik dari sisi budaya maupun kesenian sehingga mereka tertarik mengunjunginya."Dengan promosi seperti ini kami berharap ada multiple effect. Kalau biasanya tingkat hunian hotel-hotel di Surabaya setiap hari besar bisa 80%, kita harapkan pada akhir pekan juga akan sama, sedangkan hari biasa kita bisa tawarkan untuk event-event besar seperti pemberian award dan lain-lain," katanya.Menurut Yusak, selama ini turis asing yang mengunjungi Surabaya terbanyak berasal dari Malaysia, kemudian Singapura, Taiwan, dan Jepang. Turis Malaysia berkunjung ke kota itu pada 2006 mencapai 23.988 dan Januari hingga Juni 2007 14.002. Disela-sela promosinya di Jakarta, STTB juga menampilkan tari kreasi Sparkling Surabaya yang merupakan hasil karya koreografer Diaztiarni dari Studio Tydif Surabaya, penata musik Aris Setiawan, dan diiringi musik oleh para pemusik dari Komunitas Wedhang Jahe.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007