Tangerang (ANTARA) - Banjir yang melanda kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, akibat meluapnya Sungai Cisadane di Desa Tanjung Burung, Kohod dan Kali Baru mulai surut dengan ketinggian air mencapai 40-60 cm.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Agus Suryana di Tangerang, Sabtu (27/4), membenarkan ketinggian air sudah mulai berkurang.
"Semula mencapai 80 cm hingga 1,2 meter terutama di Desa Tanjung Burung dan Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji," katanya.
Dia mengatakan banjir disebabkan meluapnya Sungai Cisadane sehingga merendam ribuan rumah penduduk dan areal persawahan.
Namun banjir menerjang sebanyak 1.265 kepala keluarga (KK) di Tanjung Burung yang merupakan areal terparah karena pemukiman penduduk berada di dekat muara sungai.
Sedangkan wilayah lain yang terkena banjir di pesisir yakni Kecamatan Teluknaga, yang rumah penduduk bersebelahan di bandaran sungai.
Bahkan banjir juga merendam rumah penduduk di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan dan Kecamatan Kelapa Dua hanya jumlahnya belasan KK.
Berdasarkan data BPBD setempat bahwa banjir juga menggenangi rumah penduduk lainnya di Pakuhaji yaitu di Desa Gaga sebanyak 300 KK, Desa Kalibaru (468 KK), Desa Kohod (20 KK).
Banjir datang secara tiba-tiba karena sejak dua hari terakhir ini hujan turun di Kabupaten Bogor, Jabar dan bendungan Pintu 10 di Kota Tangerang daerah aliran tidak mampu menahan debit air menyebabkan lima kecamatan di Kota Tangerang diterjang air bah.
Instansi terkait Pemkot Tangerang akhirnya meminta kepada petugas operasi bendungan untuk membuka seluruh pintu, akibatnya banjir berkurang di wilayah ini.
Menurut dia, warga sempat bertahan di rumah masing-masing dan berupaya menyelamatkan perabotan dan barang elektronika lainnya.
Hingga kini petugas BPBD setempat masih siaga di lokasi dan membantu warga yang membutuhkan untuk dievakuasi ke lokasi yang aman.
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019