Denpasar (ANTARA) - President Seoil University, Seoul, Korea Selatan, Woo Jechang, dan Korean Institute for Education and Culture (KIEC) yang merupakan perwakilan resmi dari beberapa universitas terkemuka di Korea Selatan menjalin kerja sama bidang seni dan budaya dengan Institut Seni Indonesia, Denpasar.
"Dari kerja sama ini nanti akan ada pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa dan juga aktivitas bersama. Selain itu, karena mereka memiliki program pelatihan bahasa Korea, nanti kami coba tawarkan juga kepada mahasiswa," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, disela-sela penandatanganan MoU kerja sama tersebut, di kampus ISI Denpasar, Sabtu (27/4).
Menurut Prof Arya, kerja sama dengan kampus-kampus di Korea Selatan cukup penting karena ISI Denpasar dapat belajar dari pemanfaatan teknologi canggih di negara tersebut, dikaitkan dengan seni budaya.
"Kita perlu seni-seni yang berteknologi tinggi, yang lebih canggih dari kita dan harus kita akui itu," ucapnya.
Dengan demikian, lewat kerja sama tersebut, diharapkan bisa saling mengisi. Yang dimiliki ISI Denpasar juga bisa dikembangkan lagi di perguruan tinggi di Korea Selatan.
Terkait pemilihan kerja sama dengan ISI Denpasar, Prof Arya melihat karena kampus yang dipimpinnya memiliki sejumlah keunggulan dan keunikan. Apalagi bidang budaya yang akan diinisiasi oleh mereka, di samping itu kampus-kampus di Korea Selatan juga memiliki program-program studi seni seperti prodi musik, tari, film dan sebagainya.
Sementara itu, President Seoil University, Woo Jechang mengatakan untuk mendapatkan peluang beasiswa pendidikan maupun bekerja di Korea Selatan, salah satu syarat utamanya dengan menguasai bahasa Korea.
Ada standar skor Topik (semacam TOEFL di bahasa Inggris-red) bahasa Korea yang harus dipenuhi untuk menempuh pendidikan (beasiswa) atau mendapat pekerjaan di Korea Selatan.
Pihaknya berharap kerja sama yang sudah ditandatangani ISI Denpasar dengan kampus setempat dapat memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak.
Sementara itu, Musyarafah Machmud MA selaku Fouder and Managing Director PT KIEC Manajemen Indonesia mengharapkan supaya semakin banyak anak-anak Indonesia yang bisa melanjutkan pendidikan ke Korea Selatan karena di negara tersebut banyak sekali ada fasilitas beasiswa.
Namun, syaratnya harus menguasai bahasa Korea dengan skor atau tingkat Topik tertentu. "Dengan Topik tingkat 3 baru bisa mendaftar ke perguruan tinggi Korea, sedangkan jika sudah tingkat 4-6 sudah bisa mendapatkan beasiswa," ucapnya.
Dengan menguasai bahasa Korea, generasi muda di Nusantara juga bisa meraih kesempatan bekerja di perusahaan-perusahaan ternama di negara itu. Di samping Indonesia juga telah menjadi tujuan investasi bagi mereka.
"Jadi, kami harapkan anak-anak kita bisa memanfaatkan kesempatan ini karena kesempatan memang harus disiapkan dari sekarang, tidak mendadak. Paling bagus belajar bahasa Korea dari SMA, sehingga nantinya bisa melanjutkan studi S1 ke Korea," ujar Musyarafah.
KIEC juga menyiapkan jasa pelatihan kursus bahasa Korea ke sekolah-sekolah, bahkan dengan jumlah murid tertentu bisa didatangkan guru langsung dari Korea.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019