Sehabis pemungutan dan penghitungan suara, mendiang memang langsung sakit dan sempat dirawat. Tapi, Allah berkehendak lain dan saudari Siti Koniah meninggal dunia,
Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Badan Pengawas Pemilu Kalimantan Tengah (Bawaslu Kalteng), Satriadi mengaku pihaknya telah mengajukan usulan kepada Bawaslu RI agar menyediakan dan memberikan santunan terhadap seorang pengawas tempat pemungutan suara yang meninggal dunia.
"Sembari menunggu santunan secara resmi dari Bawaslu RI, kami semua jajaran pengawas di Kalteng melakukan gotong royong memberikan bantuan kepada keluarga mendiang," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
Seorang pengawas yang meninggal dunia tersebut bernama Siti Koniah, dan melakukan pengawasan di TPS 06 Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ia menambahkan mendiang dalam bekerja sangat sungguh-sungguh dan profesional melakukan pengawasan di TPS. Bahkan mendiang sekalipun merasa kelelahan, tetap melakukan pengawasaan saat pemungutan suara berlangsung dari awal hingga berakhir.
"Sehabis pemungutan dan penghitungan suara, mendiang memang langsung sakit dan sempat dirawat. Tapi, Allah berkehendak lain dan saudari Siti Koniah meninggal dunia," ucapnya.
Meninggalnya seorang pengawas TPS tersebut membuat seluruh jajaran pengawas di Kalteng berduka. Semangat mendiang pun menjadi inspirasi bagi seluruh jajaran pengawas di Kalteng, untuk terus mengawal pelaksanaan pemilu sampai semua tahapan selesai.
"Kepada pihak keluarga mendiang yang ditinggalkan, semoga tabah dan sabar dalam menjalani ketentuan dari-Nya. Kami dari Bawaslu Kalteng juga turut berduka atas kepergian mendiang," kata Satriadi.
Selama proses pelaksanaan pemilu 2019, ada sembilan orang jajaran pengawas kabupaten/kota se-Kalteng yang sakit serta mengalami kecelakaan. Sembilan orang yang sakit ataupun mengalami kecelakaan itu tersebar di Kabupaten Kotawaringin Barat dua orang, di Katingan empat orang, di Pulang Pisau satu orang, di Murung Raya satu orang, dan di Sukamara satu orang.
Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019