Islamabad (ANTARA News) - Penguasa militer Pakistan, Pervez Musharraf, akan melakukan sumpah baru sebagai presiden sipil, Kamis, kata para pejabat, mengakhiri delapan tahun sebagai pemimpin yang juga panglima militer. "Informasi yang saya peroleh adalah ia akan dilantik sebagai seorang presiden sipil, Kamis." kata Jaksa Agung Malik Muhammad Qayyum kepada AFP. Ia mengatakan, Musharraf, yang merebut kekuasaan dalam kudeta tidak berdarah tahun 1999, akan mengundurkan diri sebagai panglima militer sebelum ia dilantik. Pekan lalu Mahkamah Agung mensahkan kemenangan Musharraf dalam pemilihan presiden 6 Oktober, yang membuka jalan bagi dia untuk memangku jabatan presiden selama lima tahun lagi. Qayyum mengatakan kementerian pertahanan diperkirakan Senin atau Selasa akan mengumumkan secara resmi mengenai pengunduran dirinya dari militer. "Kami mengharapkan hari ini pemberitahuan itu akan dikeluarkan," kata jurubicara Musharraf, Rashid Qureshi menegaskan. "Jika pemberitahuan itu diterima hari ini, maka diharapkan penyerahan kekuasaan dan pengambilan sumpah (sebagai panglima militer) bisa dilakukan besok atau sehari setelah itu," katanya kepada AFP. Itu akan memungkinkan pelantikan pada hari Kamis. Pengambilan sumpah itu akan dipimpin oleh ketua Mahkamah Agung , yang diangkat setelah Musharraf memecat orang yang digantikannya karena menolak menyetujui pemberlakuan keadaan darurat 3 Nopember. Penguasa militer itu, seorang sekutu penting AS dalam perang melawan Al Qaeda dan Taliban, mendapat tekanan internasional sejak itu untuk mencabut keadaan darurat dan melepaskan jabatan militernya sebelum menjadi seorang pemimpin sipil. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007