Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kenaikannya untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didukung oleh pelemahan dolar AS.
Emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 9,10 dolar AS atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada 1.288,80 dolar AS per ounce.
Dolar AS, yang telah menguat secara signifikan awal minggu ini, mundur kembali pada perdagangan Jumat (26/4/2019).
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,19 persen menjadi 97,95 pada pukul 17.20 GMT, tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Baca juga: Dolar justru melemah di tengah pertumbuhan ekonomi AS 3,2 persen
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Emas juga mendapat dukungan tambahan dari jatuhnya imbal hasil surat utang AS.
Namun, kenaikan emas lebih lanjut tertahan oleh kenaikan di pasar ekuitas AS, dengan indeks Dow naik 0,31 persen menjadi 26.543,33 poin, S&P 500 meningkat 0,47 persen menjadi 2.939,88 poin, sementara Nasdaq meningkat 0,34 persen menjadi 8.146,40 poin.
Ketika pasar ekuitas menguat maka emas berjangka biasanya turun, karena investor kurang tertarik terhadap aset-aset safe haven, seperti emas, dan lebih memilih aset-aset berisiko seperti saham.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 12,6 sen AS atau 0,85 persen, menjadi menetap pada 15,005 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 13,90 dolar AS atau 1,56 persen, menjadi ditutup pada 903,60 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Bursa saham Spanyol menguat, Indeks IBEX 35 ditutup naik 0,05 persen
Baca juga: Analis: IHSG bergerak variatif, tertekan sentimen global
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019