Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) di Jakarta, Senin, menggelar kejuaraan nasional (kejurnas) bulutangkis Megawati Open 2007 untuk kelompok umur. Kejurnas yang digelar di Gedung Bulutangkis Unit II Gelora Bung Karno di Jalan Asia Afrika, Senayan, itu berlangsung mulai 26 November hingga 1 Desember 2007 dengan menggelar nomor pertandingan tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran. Sedangkan, kelompok umur yang disertakan adalah mulai dari anak-anak, pemula, remaja, taruna hingga dewasa. Menurut Ketua bidang Kepemudaan dan Olah Raga PDIP, Maruarar Sirait, tujuan digelarnya acara itu untuk membumikan lagi berbagai kegiatan positif partai, yang kali ini diarahkan untuk mencari bibit-bibit atlet olah raga sejak usia dini. Upaya ini, ujarnya, merupakan langkah kongkrit PDIP untuk turut memajukan dunia olahraga nasional yang sedang terpuruk. Ia mengemukakan, sejumlah mantan atlet nasional telah bergabung dengan PDIP, diantaranya Utut Adiyanto (catur) dan Richard Sambera (renang). "Kita sangat peduli dengan perkembangan dunia olah raga nasional. Sekarang ini kita mulai dari bulutangkis, dan nanti juga cabang lainnya," katanya. Turnamen Megawati Open 2007 diikuti 970 peserta dari 58 klub bulutangkis yang ada di seluruh Indonesia dan akan memperebutkan trofi Megawati Cup, serta dengan total hadiah Rp75 juta. Mereka yang menjadi juara juga akan direkomendasi ke Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), agar mendapat pembinaan lebih lanjut. Sementara itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat membuka turnamen mengatakan bahwa parpol itu harus berkontribusi nyata untuk masyarakat diberbagai aspek, termasuk olah raga. "Begitu semestinya. Parpol itu tidak hanya berorasi politik saja," katanya.Megawati juga mengharapkan, bulutangkis Indonesia kembali berjaya di kancah internasional, seperti di masa lalu. "Kembalikan supremasi bulutangkis Indonesia," kata Megawati dalam pidato pembukaannya. Untuk itu, kata Megawati, para atlet seharusnya mendapat jaminan kesejahteraan hidup dari negara atas prestasi-prestasi dunia yang pernah mereka raih. Megawati kemudian menggambarkan atlet di China yang ketika mereka menjadi juara dunia langsung mendapat bintang jasa dari negaranya, serta kesejahteraan mereka terjamin hingga akhir hayatnya. "Jadi, mereka hanya berkonsentrasin mengejar prestasi semaksimal mungkin, setelah semua kebutuhan hidupnya sudah dipenuhi negara," katanya. Berkaitan dengan kejayaan bulutangkis Indonesia, Megawati mengharapkan, tim Indonesia mampu merebut kembali Piala Thomas yang akan diperebutkan di Jakarta tahun depan. "Saya berharap Piala Thomas kembali lagi ke Indonesia," katanya. Ia mengemukakan pula bahwa turnamen tersebut digelar sebagai ajang mencari para pemain bulutangkis berbakat. Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PBSI, Sutiyoso, menyambut baik diadakannya kejuaraan kelompok umur tersebut sebagai ajang mencari bibit-bibit pemain. "Sekarang kami memang sedang konsentrasi ke pembinaan usia dini, karena untuk mencetak juara-juara dunia itu harus mulai dari usia dini," kata Sutiyoso. Namun, Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 itu mengemukakan bahwa saat ini pihaknya masih mengandalkan pemain-pemain senior, seperti Taufik Hidayat dan teman-temannya. "Selanjutnya, saya sudah meminta bidang pemandu bakat untuk merekrut pemain-pemain usia dini untuk dibina di Ragunan, sehingga jika diperlukan tersedia stok yang banyak," katanya. Turnamen Megawati Open 2007 itu diawali dengan pertandingan eksibisi ganda campuran mantan atlet nasional dengan fungsionaris PDIP, yakni Sarwendah/Yosep Umarhadi (FPDIP DPR) vs Dede Hasanah/Maruarar Sirait, yang dimenangkan pasangan Sarwendah/Yosep dengan skor 21-15. Acara pembukaan Megawati Open 2007 ditandai dengan penyerahan raket dari Haryanto Arbi, juara dunia bulutangkis 1995, kepada Megawati yang selanjutnya diserahkan ke peserta termuda. Hadir dalam acara itu di antaranya adalah maestro bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono, dan sejumlah fungsionaris PDIP, seperti Pramono Anung, Maruarar Sirait, dan Agnita Singadikane. Juga tampak hadir adik Megawati yang juga anggota DPR, Guruh Soekarnoputra, putri Megawati Puan Maharani, Ketua Umum Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007