Jakarta (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang melanda Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak Minggu (25/11) pukul 23.02 WIB dengan kekuatan 6,7 pada skala Richter (SR), sekurangnya tiga orang. Gempa pada Minggu terjadi pada wilayah yang berada 50 km sebelah barat laut Raba, dan pada Senin terjadi lagi gempa sekitar pukul 00.15 WIB dengan kekuatan 5 SR, demikian Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Kepala Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Departemen Kesehatan (Depkes), dr Rustam S Pakaya MPH di Jakarta, Senin, menjelaskan hingga Senin pukul 09.00 WIB, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk seorang anak berusia 10 tahun, yang hingga kini identitasnya belum diketahui. "Pada pukul 09.00 WIB juga diterima informasi penemuan dua mayat di Bima yang kini masih diidentifikasi," katanya kepada ANTARA. Ia menjelaskan hingga pukul 06.00 WIB jumlah korban luka akibat bencana itu sebanyak 45 orang. Dari jumlah korban luka itu 32 korban dirawat di Rumah Sakit Dompu, enam orang di Puskesmas Kecamatan Lilo, Kabupaten Dompu, enam orang menjalani perawatan tradisional Sangkal Putung untuk menangani patah tulang, dan seorang lagi dirawat di Puskesmas Mangga. Gempa menyebabkan puluhan bangunan roboh, termasuk satu Puskesmas yang rusak. Kondisi yang paling parah terjadi di Kecamatan Lilo, yang berjarak sekira 65 Km dari Bima atau 12 jam perjalanan darat jika ditempuh dengan mobil dari Mataram, ibukota propinsi NTB. Guna membantu korban, pihaknya telah menyiapkan bantuan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), makanan siap saji dan obat-obatan yang penyampaiannya dikoordinasikan dengan Bakornas Penanggulangan Bencana Alam, demikian Rustam S Pakaya. (*)

Copyright © ANTARA 2007