Mekkah (ANTARA News) - Jemaah haji Indonesia, Senin dini hari, sudah mulai meninggalkan Madinah setelah melaksanakan salat arbain 40 waktu di Masjid Nabawi, Madinah, selama sekitar sepekan, Senin. Kedatangan jemaah asal Asahan, Sumatera Utara (Sumut), Palembang (Sumsel) diperkirakan mencapai 2579 orang. Mereka ini adalah Kelompok Terbang (Kloter) I, termasuk jemaah asal Solo yang busnya mogok dalam perjalanan ke Mekkah. Ini merupakan rombongan pertama jemaah Indonesia dan akan disusul rombongan berikutnya dalam beberapa hari ke depan. Ketua Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Wardani Muchsin, Ketua I bidang pelayanan bimbingan ibadah Sri Lubis, dan beberapa stafnya ikut mengecek ketika jemaah masuk ke pemondokan masing-masing. Jemaah memasuki pemondokan diatur sedemikian rupa sehingga berlangsung tertib. Ketua kelompok dari setiap bus yang pertama turun dan langsung menerima kunci kamar untuk didistribusikan kepada anggotannya di dalam bus. Setelah pembagian kunci, jemaah meninggalkan bus. Sementara petugas dengan dibantu tenaga kuli berkulit hitam bertenaga kuat, mengangku koper ke pemondokan. Setelah itu, petugas memeriksa bus yang ditinggalkan jemaah untuk memastikan tak ada lagi barang yang tertinggal. Semua berjalan bagus, kata Asnawi wakil Kadaker bidang ibadah. Namun di antara calon jemaah haji yang diangkut itu, seperti dituturkan dr Padam Nugraha SpKj, ada seorang anggota jemaah asal Sumut tak dapat dibawa ke Mekkah karena gangguan jiwa. Menurut Ketua Kloternya, Abdullah Rasyid, orang itu bernama Alexander Margolang SH bn Arsyad, Dusun I Serdang, Asahan. Alexander perlu pengawasan khusus, karena itu pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Mekkah dan Madinah tengah berkoordinasi bagaimana agar yang bersangkutan dapat segera dipindahkan ke Mekkah dan dapat melaksanakan ibadah tanpa mengganggu jemaah lainnya. Menurut dr. Padam Nugroho SpKj, serangan penyakit jiwa di tanah suci hingga kini tercatat lima orang. Tak disebut namanya. Hanya Alexander yang memang harus dapat pelayanan dan pengawasan ekstra. Menyangkut pasien hamil dan mengidap penyakit jantung, ia mengatakan, hingga kini, pasien yang dimaksud Harti bnti Darmo (37) tengah dirawat di Mekkah. Harti dirawat bukan karena kehamilannya, tapi karena jantung.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007