media tanam ini mampu menahan panas yang berasal dari pasir pantaiMukomuko (ANTARA) - Serat tandan buah segar kelapa sawit bisa dimanfaatkan untuk media tanam berbagai jenis pohon di dalam pasir, kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Wahyu Hidayat.
“Blok organik dari serat buah sawit dicetak lalu blok organik ini menjadi media tanam berbagai jenis pohon seperti pohon kelapa sawit dan pohon ketapang di dalam pasir,” kata Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Jumat.
Wahyu mengatakan, dia membuat blok organik yang berasal dari serat tandan buah segar kelapa sawit agar media tanam ini mampu menahan panas yang berasal dari pasir di pantai, berhubung Mukomuko memiliki jalur pantai yang panjang.
“Sekarang ini apakah ada media tanam untuk berbagai jenis tanaman yang bisa dan mampu untuk menahan panas yang berasal dari pasir di pantai di daerah ini,” ujarnya pula.
Ia menyatakan, media tanam yang berasal dari serat tandan buah segar kelapa sawit ini bisa digunakan untuk menanam pohon sawit dan ketapang di sepanjang pinggir pantai di daerah ini.
Selain itu, menurutnya, media tanam ini juga kemungkinan bisa digunakan untuk menanam pohon bakau yang biasanya tumbuh di tanah yang berlumpur di sepanjang pantai daerah ini.
“Bisa saja bibit pohon bakau ditanam dalam media tanam ini setelah dimasukkan lumpur ke dalamnya, lalu bibit pohon bakau itu ditanam di pinggir pantai di daerah ini,” ujarnya pula.
Menurutnya, bahan baku untuk membuat blok organik ini tidak hanya dari serat buah kelapa sawit saja, kemungkinan bisa menggunakan serat kayu dari pohon lain yang bisa menahan panas di dalam pasir.
Dia menggunakan bahan baku serat buah sawit karena buah tanaman tersebut banyak tersedia di daerah ini.
Wahyu Hidayat membuat blok organik dari serat buah sawit sebagai bahan penelitiannya untuk menyelesaikan pendidikan sarjana strata dua (S2).
Baca juga: Pemerintah serius garap riset bahan bakar dari sawit
Baca juga: Cangkang sawit bahan bakar ramah lingkungan
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019