Khost, Afghanistan (ANTARA News) - Sekira 80 Taliban dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan udara yang dilakukan pasukan internasional di dekat perbatasan timur Afghanistan dengan Pakistan, kata sejumlah pejabat, Minggu. Sekitar 65 gerilyawan tersebut tewas dalam satu serangan udara pada Sabtu larut malam di provinsi Paktia, Afghanistan timur, terhadap "sejumlah besar Taliban", kata Din Mohammad Darvish, seorang jurubicara pemerintah setempat. Empat orang lagi tewas dalam serangan kedua yang ditujukan pada sebuah kendaraan yang mengangkut gerilyawan di daerah yang sama di provinsi itu, distrik Patan, dan empat orang lagi tewas di daerah yang berdekatan, katanya. Tiga orang tewas dalam serangan udara di dekat Gardez, ibukota provinsi bergolak tersebut, katanya. "Secara keseluruhan 76 Taliban tewas dalam serangan-serangan udara terpisah yang dilakukan pasukan koalisi," kata Darvish kepada AFP. Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO dan pasukan koalisi pimpinan AS hanya mengkonfirmasi insiden terakhir, yang kata mereka ditujukan pada tiga militan yang diketahui memasang bom di dekat Gardez. Kementerian Pertahanan Afghanistan mengumumkan sebelumnya bahwa empat pemberontak lagi tewas Sabtu di daerah lain Paktia, Zurmat. Tujuh orang lagi ditangkap, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Jumlah korban dalam pertempuran antara gerilyawan dan pasukan keamanan Afghanistan serta sekutu internasional mereka seringkali sulit dipastikan. Para pejabat biasanya memberikan angka yang berbeda-beda yang sulit dikonfirmasi secara independen. Sementara itu, dua polisi tewas Minggu dalam ledakan bom pinggir jalan di wilayah selatan negara itu, kata seorang komandan kepolisian. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Serangan-serangan yang dipimpin Taliban meningkat, menewaskan lebih dari 5.700 orang, sebagian besar gerilyawan, sepanjang tahun ini. Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO yang saat ini mencakup 37.000 prajurit dari 37 negara. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007