Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ia sangat setuju dengan penyederhanaan penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Presiden mengatakan hal itu saat menghadiri penutupan Rapimnas III Partai Golkar di Jakarta Minggu malam. Sebelumnya dalam pidato politiknya Wapres yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar M Jusuf Kalla mendesak dilakukannya penyederhanaan Pemilu dan Pilkada agar lebih efisien, sederhana dan damai. Hal yang sama juga diungkapkan dalam pernyataan politik Partai Golkar. "Pemilu harus efisien, sederhana dan praktis. Namun untuk itu diperlukan aturan-aturan kapan sebenarnya calon gubernur, bupati atau walikota sudah bisa melakukan kampanye," kata Presiden. Presiden merasa kawatir jika tidak ada aturan yang mengatur secara jelas maka akan ada gubernur, bupati atau walikota yang masih dua tahun sudah melakukan kampanye. Hal tersebut justru akan mengabaikan tugas -tugas pemerintahan untuk rakyat. "Ini etika pemerintahan. Ini juga pembelajaran politik yang harus kita mekarkan demi kebaikan bangsa," kata Presiden. Pada bagian lain pidatonya Presiden mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar yang tetap terus mendukung pemerintahan SBY-JK. Presiden juga mengingatkan seluruh kepala daerah mengenai etika dalam menjalankan pemerintahan. Mereka harus lebih mendahulukan kepentingan negara daripada partai. "Saya ingin mengingatkan bahwa ada hubungan dengan parpol-parpol, tapi harus ada etika-etika pemerintahan yakni mengutamakan kepentingan bangsa daripada kepentingan-kepentingan yang lain," katanya. Presiden mengakui saat ini ada sekitar 50 persen gubernur, bupati maupun walikota yang berasal dari Partai Golkar. "Saya berterimakasih sebagai pejabat pemerintah mereka tetap menjalankan tugasnya dengan baik," kata Presiden. Karena itu, tambah Presiden, ia mengaku sangat setuju dengan tema dalam Rapimnas III Partai Golkar yakni berkarya bagi bangsa. Untuk itu Presiden justru menyerukan kepada parpol lain untuk juga mengedepankan karya kepada bangsa.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007