Makassar (ANTARA News) - Aksi mogok massal melibatkan ribuan karyawan PT Indonesia Nickel Corporation (Inco) Tbk yang berlangsung sejak Kamis (15/11) di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, berakhir damai, Minggu petang. Pihak manajemen Inco dan Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (SP KEP) mencapai kesepakatan mengenai kompensasi-kompensasi yang dituntut karjawan. "Tadi jam 15.00 Wita, kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pemogokkan dan menandatangani Surat Perjanjian Bersama berisi sebelas butir kesepakatan," kata Janus Siahaan, Media Relations PT Inco Tbk, kepada ANTARA News di Makassar, Minggu. Pihak manajemen diwakili Wakil Presiden PT Inco Tbk, Michael Winship, sedangkan pihak SP KEP diwakili Ketuanya, Andi Karman AM, dan Sekretarisnya Abdul Malik. Hadir pula sejumlah petinggi Inco seperti Eddy Arsyad dan Chico Bangun. Beberapa kesepakatan yang dicapai adalah manajemen akan menambah dana bea siswa untuk anak karyawan sebesar Rp1,5 miliar per tahun serta memberikan bonus khusus pada kuartal IV tahun 2007. Perusahaan juga akan memberikan bonus produksi mulai kuartal I sampai IV tahun 2008 bila harga nikel mencapai 13 dolar AS per pon dan target produksi 2008 tercapai. Mengenai penerimaan karyawan baru, Inco akan memberikan referensi kepada penduduk lokal dalam batas-batas yang praktis, sesuai standar operasional yang efisien dan azas manajemen serta tunduk pada peraturan yang berlaku di Indonesia dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Sementara mengenai pengisian jabatan-jabatan lowong di internal perusahaan, manajemen berjanji akan mengutamakan tenaga lokal sepanjang memenuhi syarat jabatan dan kompetensi. Menurut Janus, manajemen tidak akan memberikan sanksi apapun kepada karyawan yang mogok selama 11 hari ini, dan berharap mereka segera kembali ke pos masing-masing untuk menjalankan tugasnya. "Kami berharap dalam tempo 24 jam ke depan, seluruh aktivitas perusahan baik di unit pengolahan maupun penambangan telah kembali normal," ujarnya. Janus menambahkan bahwa selama aksi mogok berlangsung, perusahaan kehilangan produksi sebesar lima juta pon nikel, namun manajemen tetap optimistis bahwa target produksi 165 juta pon nikel dalam mate tahun 2007 ini akan tercapai. Sementara itu, Sekretaris SP KEP Inco, Abdul Malik yang dihubungi melalui teleponnya mengatakan bahwa kompromi yang tertera dalam Perjanian Bersama itu merupakan jalan keluar yang saling menguntungkan. Malik berjanji bahwa mulai Senin pagi, aktivitas karyawan akan kembali normal setelah sekitar 2.400 karyawan mogok selama 11 hari terakhir.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007