Kemendikbud memberikan pendidikan kewirausahaan bagi siswa yang memiliki kemungkinan tidak melanjutkan pendidikan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya juga akan membekali siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan keterampilan, seperti halnya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Jadi tidak hanya siswa SMK saja yang kita beri bekal, tetapi juga siswa SMA. Terutama bagi mereka yang berpotensi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," ujar Muhadjir saat pembukaan rangkaian Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Jakarta, Jumat.

Dengan bekal yang diberikan itu, diharapkan para lulusan SMK dan juga SMA lebih siap dan percaya diri menghadapi dunia kerja. Program tersebut akan dimulai tahun ini dan diselenggarakan di sejumlah SMA rintisan di Tanah Air.

Mendikbud juga menambahkan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM), pihaknya menyebut ada dua hal yang perlu dilakukan yakni penguatan karakter melalui Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) dan yang kedua adalah memberikan keterampilan kepada siswa melalui pendidikan vokasi.

"Sekarang kita menyiapkan anak didik kita yang memilliki karakter yang baik dan juga memiliki keterampilan yang baik pula sehingga SDM yang kita miliki berdaya saing tinggi."

Dia menambahkan pihaknya tidak bisa menyiapkan generasi yang memiliki keterampilan namun mentalnya lemah, namun yang ingin dicapai adalah anak-anak yang bermental kuat dan juga mempunyai keterampilan yang baik pula.

"Oleh sebab itu penguatan karakter perlu ditekankan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP dan persiapan memasuki dunia kerja jenjang SMA."

Ke depan, peta jalan pembangunan SDM akan dilakukan terintegrasi dengan melibatkan banyak kementerian yang terkait.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, mengatakan tidak semua siswa SMA melanjutkan pendidikan tinggi. Untuk itu, pihaknya memberikan pendidikan kewirausahaan bagi siswa yang memiliki kemungkinan tidak melanjutkan pendidikan.

"Baru mulai tahun ini dan hanya sekitar 100 hingga 200 sekolah. Ini baru tahap rintisan," kata Hamid.


Baca juga: Pemerintahan baru perlu selaraskan pendidikan dengan "link and match"
Baca juga: Menperin targetkan satu juta tenaga kerja SMK tersertifikasi

Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019