Pekanbaru (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan menaikkan kesejahteraan guru, mengingat guru berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Pernyataan itu disampaikan Presiden di hadapan sekitar 15 ribu guru yang memenuhi Rumbai Sport Hall, Pekanbaru, Riau, dalam rangka peringatan Hari Guru dan ulang tahun ke-62 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
"Pendidikan jadi prioritas. Saya dan menteri akan meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan guru. Ini adalah komitmen dan tanggungjawab negara menaikkan kesejahteraan," kata Presiden yang berseragam batik PGRI berwarna hitam putih.
Presiden meminta agar Mendiknas dan Menkeu serta DPR agar merumuskan kenaikan anggaran pendidikan disertai kenaikan kesejahteraan guru.
"Jumlahnya tentu cukup signifikan, namun tidak meninggalkan tugas peningkatan kesejahteraan profesi lain," kata Presiden.
Presiden mengatakan Pemerintah dangan segala tantangan dan keterbatasannya berusaha terus meningkatkan pendidikan, agar manusia dan bangsa Indonesia lebih bermartabat, unggul dan berdaya saing.
Menurut dia, jika dunia pendidikan terus digalakkan dan ditingkatkan, maka tujuan memajukan bangsa bisa terwujud dan bisa menang dalam persaingan keras globalisasi.
Guru bangsa
Presiden dalam kesempatan itu juga mengatakan para guru juga merupakan pemimpin yang setiap tingkah laku dan perkataannya diikuti (digugu) dan ditiru.
"Seperti halnya guru bangsa yang berat untuk menuju ke situ, karena lebih dituntut untuk berbuat bagi bangsanya. Lebih mawas diri apalagi dengan mengkritik secara berlebihan seolah mereka semua salah. Ikuti ilmu padi makin berilmu makin merunduk," katanya.
Presiden juga mengatakan apabila ada saran atau keinginan yang akan disampaikan guru kepada pemerintah, tidak perlu melakukan unjuk rasa.
"Kita tidak harus berunjuk rasa, kalau guru unjuk rasa murid bingung siapa yang akan mengajar mereka. Tanpa berunjuk rasa pun kita akan respons dengan baik," katanya.
Dalam acara peringatan Hari Guru itu Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri, seperti Menko Kesra Abu Rizal Bakrie, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menag Maftuh Basyuni, Meneg LH Rahmat Witoelar, Mensesneg Hatta Rajasa, MenPAN Taufik Effendi, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal M. Lukman Edy serta Ketua DPD Ginanjar Kartasasmita. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007