Palembang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan menggandeng mitra dari berbagai kalangan untuk memaksimalkan kegiatan sosialisasi bahaya narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan obat-obatan berbahaya.
"Dengan bantuan mitra seperti dari kalangan perguruan tinggi, sekolah, kelompok masyarakat, instansi pemerintah dan swasta, sasaran kegiatan sosialisasi bahaya narkoba semakin luas," kata Kepala BNN Provinsi Sumatera Selatan, Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan di Palembang, Jumat.
Menurut dia, pihaknya memiliki keterbatasan personel dan dana dalam melakukan kegiatan sosialisasi bahaya narkoba untuk mencegah penyalahgunaan barang terlarang itu serta timbulnya pencandu/korban baru.
Dengan gencarnya kegiatan sosialisasi oleh petugas BNN dan mitra dari berbagai kalangan, diharapkan dapat mengingatkan masyarakat terutama kalangan anak muda untuk menjauhi barang terlarang itu.
Narkoba merupakan racun, jika dikonsumsi secara terus-menerus menimbulkan efek kecanduan dan kadarnya semakin berat sehingga penggunanya sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungan barang terlarang itu.
"Jika seseorang terkena narkoba, sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungan dan bisa menyebabkan kematian," ujarnya.
Berdasarkan data beberapa tahun terakhir secara nasional pecandu narkoba di Indonesia lebih dari lima juta orang, dari jumlah itu sekitar 45-50 orang di antaranya meninggal dunia setiap hari akibat mengkonsumsi barang terlarang itu.
"Jumlah pencandu dan korban meninggal dunia akibat narkoba tergolong tinggi, oleh karena itu pada tahun-tahun mendatang pihaknya berupaya lebih menggalakkan kegiatan sosialisasi dengan bantuan mitra yang lebih banyak," katanya.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019