Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR, Theo L Sambuaga, di Jakarta, Minggu, menyambut hangat kemenangan Kevin Rudd dari Partai Buruh dalam Pemilu di Australia, karena sebagaimana ciri partainya, sosok mantan diplomat ini pasti akan lebih sensitif terhadap aspirasi Indonesia. Politisi senior Partai Golkar ini menambahkan salah satu ciri utama Partai Buruh selama ini ialah lebih akomodatif terhadap negara berkembang, termasuk dan terutama bagi Indonesia. "Partai Buruh selama ini dalam menjalankan politik luar negerinya lebih akomodatif terhadap prinsip-prinsip yang diperjuangkan negara berkembang, baik dalam bidang ekonomi, politik, keamanan. Itu menguntungkan Indonesia," katanya lagi. Yang pasti, demikian Theo Sambuaga, hubungan RI-Australia di era Perdana Menteri Kevin Rudd akan lebih produktif dan positif. "Memang hubungan RI-Australia selama ini menghadapi `up and down` sebagai tetangga. Tetapi saya kira dengan kepemimpinan Kevin Rudd dengan Partai Buruh-nya, akan lebih baik. Dia akan menjalin hubungan yang lebih hangat dan saling membutuhkan," katanya meyakinkan. Alasannya, lanjut Theo, karena Partai Buruh lebih progresif dalam memperjuangkan persahabatan kedua negara. "Ada pengalaman menarik dan amat berharga sewaktu Perdana Menteri Australia dipegang Paul Keating juga dari Partai Buruh. Terjadi `relationship` yang sangat berharga dan produktif hubungan kita," katanya. Tetapi, Theo tidak mengatakan tak akan ada lagi potensi persoalan di antara kedua negara. "Saya kira tetap akan ada. Namanya dua negara bertetangga, (tentu) punya kepentingan-kepentingan bersinggungan, atau yang disebut dengan istilah `love and hate` itu berganti-ganti. Tetapi yakinlah, kita mempunyai kepentingan-kepentingan bersama," ujarnya. Dalam pandangannya, dialog akan lebih diutamakan, tidak kepentingan sepihak saja. "Di bawah PM Kevin Rudd, dialog pasti lebih menonjol. Apalagi dia ini berlatar belakang sebagai diplomat, sehingga dalam menyelesaikan masalah itu selalu setidak-setidaknya arogansinya berkurang," harap Theo Sambuaga lagi. Theo Sambuaga menampik perkiraan sementara pengamat yang beranggapan, naiknya kepemimpinan Partai Buruh di Australia akan sangat mendorong pergerakan kaum buruh, termasuk di Indonesia, sebagaimana diungkapkan pengamat politik LIPI, Dr Hermawan Sulistio. "Sangat mungkin simpati dan empati yang lebih besar terhadap kaum buruh di Indonesia. Dan ingat, pada 2008-2009 (menyongsong pemilu), politik Indonesia akan bergolak dan posisi politik buruh akan lebih penting dalam kancah perpolitikan domestik," demikian menurut perkiraan Hermawan Sulistio. Bagi Theo Sambuaga yang pernah menjadi Presiden Komisi Politik dan Perlucutan Senjata Uni Parlemen se-Dunia (`Inter-Parliamentary Union`), kepemimpinan Partai Buruh di mana-mana tak hanya untuk kepentingan satu komunitas. "Dia itu namanya Partai Buruh, tetapi bukan semata-mata berjuang untuk kepentingan kaum buruh. Di mana-mana namanya Partai Buruh itu, seperti di Inggris dan di berbagai kawasan lain, tetapi bukan memperjuangkan kepentingan buruh semata-mata," kata Theo Sambuaga. Ciri Partai Buruh itu, lajutnya, lebih progresif, terutama dalam memperjuangkan hal-hal bagi kepentingan umum. "Seperti untuk peningkatan tunjangan sosial, peningkatan taraf kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur terutama bagi kepentingan publik dan hal-hal semacam itu. Tetapi ingat, yang menarik dari kepemimpinan Partai Buruh ialah politik luar negerinya akomodatif kepada kepentingan negara-negara berkembang," tambah Theo Sambuaga. Satu hal lagi yang menurut dia sangat menarik dari ciri khas Partai Buruh ialah lebih sensifitif terhadap aspirasi kemerdekan dan kedaulatan nasional negara-negara di dunia. "Juga mereka sangat sensitif terhadap aspirasi pemberantasan kemiskinan yang menjadi inti perjuangan negara berkembang. Singkatnya, jalinan hubungan dengan Australia dengan kepemimpinan Partai Buruh di bawah kendali PM Kevin Rudd akan lebih produktif dan positif," kata Theo Sambuaga. (*)

Copyright © ANTARA 2007