"Itu mau saya. Pemain kita memang harus bisa memanfaatkan kesempatan ini. Dan memang ada peluang," kata pria yang juga Ketua Umum PB Jaya Raya itu di Jakarta, Jumat.
Sebagai Ketua Umum PB Jaya Raya, harapan Rudy Hartono memang bukan tanpa alasan karena sebagai tuan rumah pemain tunggal putra dan putri belum bisa bicara banyak pada kejuaraan satu level di bawah kejuaraan dunia junior itu.
Pada kejuaraan sebelumnya, PB Jaya Raya hanya mampu menempatkan ganda campuran Muhammad Nendi Novatino/Tryola Nadia dan ganda putri pasangan Tryola Nadia/Lany Tria Mayasari sebagai yang terbaik. Untuk ganda putra M Haikal/M Satria hanya puas sebagai runner up.
"Kejuaraan ini memang harus dimaksimalkan karena untuk modal kejuaraan yang lebih bergengsi. Jarang kejuaraan seperti ini," kata pria yang menjadi juara pada All England sebanyak delapan kali itu.
Harapan Rudy Hartono itu ternyata diamini oleh Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti. Menurut dia, pemain junior saat ini memang cukup menjanjikan. Apalagi pada peringkat dunia juga berada di papan atas termasuk untuk nomor tunggal. Begitu juga dengan ganda dan ganda campuran.
"Salah satu harapan kami di tunggal putri adalah Stephani Widjaja," kata peraih emas tunggal putri Olimpiade Barcelona itu.
Menurut dia, semua pemain muda pelatnas diturunkan pada kejuaraan ini. Ia ingin Pembangunan Jaya Raya Yonex Sunrise Junior Grand Prix 2019 dijadikan ajang uji coba sebelum turun pada kejuaraan dunia junior.
Baca juga: Rudy Hartono bangga dengan keberhasilan Jonatan
Baca juga: Rudy Hartono kolaborasi dengan Yonex ciptakan raket murah
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019